Bocah Perempuan 12 Tahun yang Tewas Dibantai Ayahnya Dimakamkan di TPU Jatijajar Depok
Proses pengangkatan jenazah KCP, bocah perempuan usia 11 tahun yang dibunuh anaknya di Depok/ Foto: IST

Bagikan:

JAKARTA - Jenazah bocah perempuan dibawah umur berinisial KCP (12) yang tewas dibantai ayahnya berinisial RNA (31) akhirnya selesai dilakukan proses autopsi di RS Polri Kramatjati.

Jenazah korban pun dibawa pihak keluarga setelah dilakukan proses autopsi ke rumah duka untuk dimakamkan.

Selasa malam, jasad korban dibawa pihak keluarga dari RS Polri Kramatjati. Korban telah menjalani proses autopsi kurang lebih 5 jam oleh tim kedokteran forensik RS Polri, Kramatjati, Jakarta Timur.

Jenazah korban dimakamkan di TPU Jatijajar yang berjarak tidak jauh dari rumahnya. Terpantau, sejumlah kerabat dan keluarga korban yang berada di RS Polri masih diselimuti duka.

Pihak keluarga meminta Kepolisian agar memberikan hukuman berat terhadap pelaku yang tega menghabisi nyawa korban dengan sebilah senjata tajam.

"Ikuti alur jalur hukum aja," kata Aweng, paman korban, Selasa malam, 1 November.

Sementara saat ini, NI, ibu korban masih menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Sentra Medika, Depok, Jawa Barat.

Sebelumnya diberitakan, jenazah bocah perempuan berinisial KCP (12) korban penganiayaan ayahnya yang berinisial RNA (31) di kawasan Depok menjalani proses autopsi di ruang Instalasi Forensik Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa, 1 November.

Kejadian itu terjadi di sebuah rumah yang berada di kawasan Jatijajar, Depok, Tapos, Jawa Barat.

KCP tewas ditangan ayahnya setelah dihujani bacokan senjata tajam. Selain KCP, sang ibu dari KCP juga masih mengalami masa kritis dan dirawat intensif di RS Sentra Medika, Depok.

Dari keterangan Aweng, paman korban, kejadian terjadi sekitar pukul 03.00 WIB subuh. Pelaku berinisial RNA (31) tega membantai keluarganya dengan senjata tajam hanya karena sang istri tertidur dan tak mengangkat telpon ketika pelaku menghubunginya. Pelaku menghubungi korban sekitar pukul 03.00 dini hari.

Pelaku meminta dijemput oleh istrinya ketika pelaku selesai bekerja. Namun karena sang istri tak mengangkat telpon pelaku, sehingga pelaku pulang seorang diri.

Setelah tiba di rumah, pelaku dan istrinya terlibat cekcok hingga pelaku membacok secara membabi buta dan menewaskan anaknya itu.

"Korban lukanya di bagian lengan sama mata. Sementara ibu korban terluka sayatan benda tajam di bagian leher, ibunya dibawa ke Rumah Sakit Sentra Medika Depok," kata Aweng kepada wartawan di RS Polri, Kramat Jati, Selasa, 1 November.