BPBD DKI Lakukan Mitigasi SMAB ke Ratusan Sekolah di Jakarta Usai Peristiwa Robohnya Tembok MTsN 19 Pondok Labu
Situasi banjir dan tembok roboh di MTsN 19 Pondok Labu Jaksel/ Foto: Jehan/ VOI

Bagikan:

JAKARTA - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta melakukan upaya mitigasi ke 243 sekolah atau madrasah. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya hal serupa seperti di MTsN 19 Jakarta.

Diketahui Pemerintah Provinsi memiliki program sekolah atau madrasah Aman Bencana (SMAB). Program itu pun terlah diatur dalam Peraturan Gubenur No. 187 tahun 2016.

“Sebagai upaya mitigasi bagi sekolah yang berada di kawasan rawan banjir, BPBD DKI telah melakukan pembinaan ke 243 sekolah atau madrasah,” kata Kepala BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangannya, Jumat, 7 Oktober.

Dalam kesempatan itu, Isnawa mengakui pihaknya akan melakukan monitoring bangunan-bangunan sekolah yang lokasinya berdekatan dengan kali dan sungai. Hal ini sebagai langkah antisipasi untuk meminimalisir kejadian serupa terjadi di Jakarta.

“Berkaca pada kejadian di MTSN 19, ke depan BPBD DKI akan melakukan monitoring terhadap bangunan-bangunan sekolah yang berbatasan dengan saluran penghubung maupun kali atau sungai,” tutupnya.

Seperti diketahui, Sebanyak tiga pelajar meninggal dunia karena tertimpa tembok pembatas sekolah yang roboh akibat banjir di MTsN 19 Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan, pada Kamis sekitar pukul 14.50 WIB.

Tembok sekolah roboh diduga akibat tekanan air Kali Krukut yang meluap akibat intensitas hujan yang tinggi.