Beredar Foto Megawati dan Risma Dukung Paslon Nomor Urut 2 di Pilkada Surabaya 2020? Cek Faktanya
Tangkap layar dari situs turnbackhoax.id

Bagikan:

JAKARTA - Di media sosial, beredar gambar Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Wali Kota Surabaya Tri Risma Harini mengacungkan dua jari dengan narasi memberikan dukungan pasangan calon nomor urut 2 di Pilkada Surabaya, Machfud Arifin dan Mujiaman.

Melansir turnbackhoax.idinformasi itu diketahui dari Akun Twitter @HenryJ4ck yang mengunggah gambar hasil tangkapan layar grup WhatsApp dan terdapat dua pesan gambar yang dibagikan oleh salah satu anggota grup WhatsApp tersebut. 

@HenryJ4ck memberikan komentar kicauan itu dengan keterangan, “Hoax pun tersebar dimana mana …contoh dibawah ini …”

Tangkap layar dari turnbackhoax.id

Berdasarkan hasil penelusuran turnbackhoax, klaim gambar Megawati dan Tri Risma mendukung paslon Cawalkot Surabaya nomor urut 2 adalah tidak benar. Faktanya, foto tersebut tidak berkaitan dengan Pilkada Surabaya 2020.

Ditemukan foto Megawati tengah mengacungkan dua jari pada artikel kompas.com yang berjudul “Perjalanan Gibran Jadi Cawalkot Solo dan Instruksi Megawati…” tayang pada 18 Juli. 

Diketahui foto Megawati itu diabadikan ketika menyampaikan pidato saat pengumuman pasangan calon kepala daerah di Kantor PDIP, Menteng, Jakarta, Rabu 19 Februari.

Tangkap layar dari turnbackhoax.id

Adapun foto Risma, ditemukan pada artikel radarkediri.jawapos.com yang berjudul “Vokal Kampanye Gus Ipul-Puti Guntur Soekarno” tayang pada 13 Juni 2018. Dalam foto tersebut Tri Risma bersama Cawagub Puti Guntur tengah berfoto bersama dengan mengacungkan dua jari.

Dilansir dari radarkediri.jawapos.com Tri Risma termasuk figur paling vokal yang mendukung Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Gus IPul-Puti Guntur Soekarno di Pikada Jawa Timur 2018, salah satu paslon yang memperjuangkan pendidikan gratis SMA/SMK.

Tangkap layar dari turnbackhoax.id

Dengan demikian, klaim gambar Megawati dan Tri Risma mendukung paslon Cawalkot Surabaya nomor urut 2 adalah tidak benar karena tidak sesuai fakta dan termasuk dalam kategori konten yang salah.