DENPASAR - Gubernur Bali Wayan Koster mengatakan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Suwung di Kota Denpasar akan ditutup sebelum perhelatan puncak KTT G20.
TPA terbesar di Pulau Bali ini ditutup, karena di Kota Denpasar, telah memiliki tiga lokasi Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) di tiga wilayah Denpasar, yang per hari bisa mengelola sampah hingga 1.000 ton.
"Pengoperasian tiga unit di TPST Denpasar mampu mengelola sampah lebih dari 1000 ton per hari. Maka TPA Sarbagita Suwung, yang menjadi tempat penumpukan sampah sejak berpuluh-puluh tahun akan ditutup pada akhir bulan Oktober 2022, sebelum pelaksanaan pertemuan Presidensi G20," kata Koster saat memberikan sambutan di 4 Tahun Kemimpinan Gubernur dan Wakil Gubernur Bali, Periode 2018-2023, di Denpasar, Rabu, 28 September.
"Jadi kita urusin Kota Denpasar lebih bahagia. Karena mewarisi beban sampah yang sangat berat, terus di situ ditumpuk. Jadi kita dapat jalan sekarang menemukan pola baru dan didukung penuh oleh pemerintah pusat," imbuhnya.
BACA JUGA:
Koster memaparkan, selama kepemimpinannya berjalan empat tahun, perwujudan Bali era baru sudah berjalan dengan kebijakan Bali mandiri energi dan menerapkan energi bersih.
"Dengan memantapkan pelaksanaan program pembatasan timbunan sampah plastik sekali pakai. Memantapkan pelaksanakan program sampah berbasis sumber di desa, kelurahan dan Desa Adat, membangun 102 unit TPS-3R di Denpasar, Badung, Gianyar dan Tabanan, dan membangun tiga unit TPST di Denpasar," ujarnya.