Puan Maharani: PDIP-PKB Itu Partainya Wong Sandal Jepit
Puan Maharani dan Cak Imin (Dokumentasi: DPP PKB)

Bagikan:

JAKARTA - Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Puan Maharani mengatakan partainya dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) punya kesamaan. Keduanya kerap berjuang untuk rakyat sehingga disebut sebagai partainya rakyat kecil.

Hal ini disampaikan Puan usai berziarah bersama Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin ke makam Taufiq Kiemas di TMP Kalibata, Jakarta Selatan. Setelah mengunjungi makam ayahnya, Puan sempat sarapan bersama keponakan Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur tersebut.

"Kalau biasanya pertemuannya itu di kantor, di rumah, ini kok malah di tempat (jualan, red) pecel, ya karena PKB dan PDI Perjuangan itu sama-sama partainya wong sandal jepit, wong cilik di grassroot," kata Puan usai sarapan bersama Cak Imin pada hari ini, Minggu, 25 September.

"Memang begitu grassrootnya PDI Perjuangan dan grassroot PKB," sambungnya.

Ketua DPR RI itu mengatakan pertemuannya dengan Cak Imin berjalan baik. Apalagi, keduanya kerap bertemu di parlemen maupun acara lainnya serta sering berdiskusi tentang permasalahan bangsa.

Sehingga, Puan berharap dari pertemuan ini diharapkan kedua partai bisa kembali merajut kerja sama.

"Pertemuan ini merupakan suatu momentum bahwa kami menyepakati ke depannya akan mencoba mencari kebersamaan yang sama sehingga memang bisa membangun bangsa dan negara bersama-sama," tegasnya.

Sementara itu, Cak Imin mengatakan PKB dan PDIP akan mencari titik temu terbaik. Tujuannya agar kerja sama politik bisa terjadi.

"Ya, semoga ini yang jadi jalan. Kan perjalanan masih satu tahun. Ini bisa rintisan terus," ungkapnya.

Dia mengatakan politik bisa berkembang secara dinamis. Apalagi, Pilpres 2024 masih satu tahun lagi.

Namun, Cak Imin memastikan pertemuan ini menjadi awal dari kemungkinan lain. Apalagi, komunikasi sudah terjalin.

"Namanya dinamika politik itu tidak ada yang tidak mungkin dan pasti terbuka. Pertemuan ini membuka ruang bagi kita berdua untuk selalu berkomunikasi," pungkas Cak Imin.