Ini Imbauan BMKG usai Gempa Magnitudo 6,4 Landa Pantai Barat Aceh
Ilustrasi-BMKG (Foto: DOK ANTARA)

Bagikan:

JAKARTA - Gempa berkekuatan magnitudo 6,4 mengguncang wilayah Pantai Barat Aceh pada Sabtu, 24 September dini hari, pukul 03.53 WIB. Pusat gempa berada di laut 46 km arah Barat Daya Meulaboh, Aceh Barat pada kedalaman 53 km.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan, gempa bumi dirasakan hingga daerah Meulaboh, Aceh Selatan, dan Nagan Raya dengan skala intensitas IV MMI.

Gempa juga dirasakan masyarakat di Aceh Besar, Banda Aceh, Takengon, Bener Meriah, dan Simeulue dengan skala intensitas III MMI.

Getaran juga dirasakan masyarakat di Pidie, Idi, Bireun, Langsa dan Aceh Tamiang dengan skala intensitas II MMI.

"Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang. Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut," kata Deputi Geofisika BMKG Suko Prayitno Adi, seperti dilansir dari Antara.

BMKG kemudian mengimbau masyarakat tetap tenang tetapi waspada. Gempa susulan masih mungkin akan terjadi.

"Masyarakat yang tempat tinggalnya sudah rusak atau rusak sebagian diimbau tidak tinggal di rumah, karena jika terjadi gempa susulan signifikan dapat mengalami kerusakan lebih berat bahkan roboh," ujar Suko.

Suko juga mengimbau masyarakat perlu waspada dengan kawasan perbukitan dengan tebing curam karena gempa susulan signifikan dapat memicu longsor dan runtuhan batu.

"Masyarakat diminta tidak percaya berita bohong mengenai prediksi gempa yang lebih besar dan akan terjadi tsunami," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, wilayah pantai barat Aceh diguncang gempa tektonik berkekuatan Magnitudo 6,4 pada pukul 03.53 WIB pada episenter 3,75° LU; 95,97° BT, tepatnya di laut 46 km arah Barat Daya Meulaboh, Aceh Barat di kedalaman 53 km.

BMKG menegaskan, gempa tektonik ini tidak berdampak tsunami.

"Permukaan laut tidak menunjukkan dampak kenaikan. Di sana ada alat pengamatan permukaan laut dan dinyatakan tidak timbul perubahan signifikan pada permukaan laut," jelas Suko.