JAKARTA - Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri diminta untuk melakukan uji coba atau gladi rekayasa lalu lintas menuju tempat acara Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20.
"Setiap pergeseran menuju venue (tempat acara) tentu melibatkan teman-teman dari jajaran lalu lintas. Jadi tolong benar-benar dilatih karena ini juga menjadi kehormatan negara," kata Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam kegiatan Launching ETLE Tahap III bertepatan dengan Hari Lalu Lintas Bhayangkara ke-67, di Korlantas Polri, Jakarta Selatan, Kamis 22 September.
Kapolri bilang, merujuk pengalaman-pengalaman sebelumnya di negara lain yang menyelenggarakan KTT G20, permasalahan mengenai kemacetan dan penumpukan kendaraan di tempat acara menjadi keluhan delegasi negara lain.
Penumpukan dan kemacetan mengakibatkan para delegasi harus menunggu berjam-jam untuk bisa naik mobil dan berpindah dari tempat acara yang satu ke tempat yang lainnya.
"Pada saat terjadi penumpukan atau kemudian kemacetan, khususnya di venue-venue, ini akan menjadi masalah," jelas dia.
Dalam kesempatan tersebut, Listyo mengungkapkan akan ada delapan tempat acara terkait KTT G20, yaitu Bandara I Gusti Ngurah Rai, kawasan Sawangan, tempat wisata Garuda Wisnu Kencana (GWK), Tahura Mangrove, jalur tol, kawasan ITDC, dan Kura-Kura Island.
Akan berlangsung rekayasa jalur menuju venue G20, yaitu rekayasa jalur di jalan kawasan ITDC dan kawasan Sawangan menuju GWK, rekayasa jalur di jalan kawasan ITDC dan kawasan Sawangan menuju Tahura Mangrove, serta rekayasa 2 di Traffic Light wilayah Sakenan.
BACA JUGA:
“Latihkan dan gladikan pelaksanaan pengawalan, rute, patroli, dan parkir (walrolakir) sebelum pelaksanaan, sehingga tidak terjadi penumpukan maupun kemacetan di jalur dan venue yang dilalui dan menjadi objek kegiatan," kata Listyo.
Polri juga telah menyiapkan Command Center 91 yang telah terintegrasi dengan posko pembantu Command Center Polda Bali dan Posko Pembantu BNDCC sebagai pusat kendali, koordinasi, komunikasi, dan informasi.
“Tentunya nanti akan dimonitor oleh Command Center yang disiapkan, di mana rekan-rekan nanti dari jajaran lalu lintas juga akan dibekali dengan body worn, dan juga info-info terkait dengan masalah cuaca, kecepatan angin, dan sebagainya," ucap Listyo.
"Semuanya terpasang sehingga anggota yang bertugas itu bisa mendapatkan informasi-informasi yang ada di Command Center. Kita harapkan bisa membantu agar tidak terjadi permasalahan di saat rekan-rekan melaksanakan tugas," tutur Listyo melanjutkan.