Polri Bakal Terapkan Pengamanan Ekstra Ketat di Event Presidensi G20
Polri memberlakukan pengamanan ekstra ketat untuk menyukseskan event internasional Presidensi G20/Rizky AP-VOI

Bagikan:

JAKARTA - Polri memberlakukan pengamanan ekstra ketat untuk menyukseskan event internasional Presidensi G20 di Indonesia yang bakal digelar pada 7 November-17 November. Caranya dengan operasi terpusat.

"Artinya operasi kepolisian yang diselenggarakan mulai dari Mabes Polri sampai ke tingkat kewilayahan di tingkat Bali, NTB yang akan dilaksanakan selama sepuluh hari," ujar Asisten Operasi (Asops) Kapolri Irjen Agung Setya Imam Effendi dalam keterangannya, Rabu, 21 September.

Dalam skema pengamanan itu, setidaknya 5.746 personel telah dipersiapkan. Namun, jumlah itu bisa berubah menyesuaikan perkembangan kondisi.

"Cadangan anggota kami yang siap sekitar 1.600 personel. Polri siapkan kendaraan khusus berupa kapal, helikopter, dan mobil pengawalan," ungkapnya.

Kemudian, dalam skema pengamanan yang bakal diterapkan nanti, Polri bakal menggandeng TNI, Paspampres, BNPB, Basarnas, dan stakeholder lainnya guna melakukan pengamanan.

Pengamanan dan pengawalan itu, lanjut Agung untuk memastikan kedatangan presiden atau delegasi lainnya guna menghindari potensi adanya gangguan.

Mulai dari bandara, jalur, dan area hotel, serta lokasi berlangsungnya KTT Presidensi G20 dengan merujuk pada protokol dan prosedur pengamanan internasional.

Selanjutnya, Polri juga bakal memetakan titik-titik yang menjadi fokus pengamanan di lima kawasan. Di antaranya, Seminyak, Jimbaran, Sanur, Nusa Dua Utara, dan Nusa Dua Selatan.

"Diprioritaskan (5 kawasan, red) karena semua kegiatan delegasi maupun presiden akan berlangsung di sana," ucap Agung.

Selain itu, juga bakal diterapkan strategi rekayasa lalu lintas di sepuluh ruas jalan. Polri juga menyiapkan 4.600 CCTV yang sudah terkoneksi dan 1.500 body worn camera untuk semua petugas yang ada di lapangan.

"Kami menyiapkan perlengkapan yang kami butuhkan, mulai dari checkdoor, X-Ray, kendaraan. Kemudian, kendaraan khusus untuk penanganan-penanganan khusus, sampai ke kapal dan helikopter serta kendaraan pengawalan," kata Agung.