MEDAN - Kelompok 234 SC membantah ada anggotanya yang ditangkap petugas dari Polsek Medan Timur dan Polsek Medan Barat karena melakukan kejahatan begal.
Ketua Koordinator wilayah Sumatera Utara 234 SC, Ibnu Akbar mengatakan, penangkapan kawanan begal sadis tersebut bukanlah dari kelompok mereka.
"Saya ingin klarifikasi bahwa saya sebagai ketua 234 SC Sumatera Utara beserta teman-teman mengklarifikasi terkait pemberitaan 234 SC dan itu bukan bagian dari kami," katanya kepada wartawan, Selasa 20 September.
Ibnu Akbar menuturkan dirinya baru pulang dari Musyawarah Nasional (Munas) 234 SC di Jakarta, Sabtu 17 September. Ditegaskan penangkapan geng motor yang mengatasnamakan 234 SC bukan dari bagian mereka.
"Jadi bahwasanya yang anggota geng motor yang diamankan oleh pihak kepolisian dari Polsek Medan Barat dan Medan Timur yang membawa 234 SC itu bukan bagian dari kami. Kami bukan geng motor, kami adalah organisasi massa berbasis pemuda," tegasnya.
Ibnu Akbar mengatakan, kegiatan-kegiatan yang dilakukan 234 SC merupakan kegiatan sosial, olahraga dan otomotif. Tidak hanya itu, mereka juga mendukung kegiatan pihak kepolisian dalam Kamtibmas.
"Kami juga mendukung kegiatan dari kepolisian yang memberantas aksi-aksi begal yang selama ini meresahkan masyarakat," ucapnya.
BACA JUGA:
Terkait dengan stiker yang terdapat di kendaraan yang digunakan untuk tindakan kriminal yang diamankan pihak kepolisian itu bukan dari tujuan mereka.
"Kami 234 SC tidak menghalalkan membuat stiker. Stiker itu bisa saja dibuat oleh oknum-oknum tertentu," kata dia.
"Kami tidak tahu siapa yang mengatasnamakan 234 SC yang diamankan oleh pihak kepolisian. Dari informasi yang kami dapat itu dari Deliserdang, daerah Saeintis. Mereka membawa nama 234 SC untuk membuat kriminal," sambung Ibnu Akbar.
Pihaknya akan beraudiensi kepada pihak kepolisian untuk bekerjasama dalam memberantas tindakan kriminal di jalanan.