Gandeng BPIP, Fatayat NU Yogyakarta Sosialisasikan Ideologi Pancasila untuk Perempuan
Foto: Dok. Fatayat NU DIY

Bagikan:

YOGYAKARTA - Pimpinan Wilayah Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) Daerah Istimewa Yogyakarta bekerja sama dengan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) RI mengadakan sosialisasi pembinaan ideologi Pancasila kepada Perempuan Penggerak Masyarakat di Yogyakarta sejak Sabtu 10 September hingga Minggu 11 September.

Ketua PW Fatayat NU DIY Maryam Fithriati mengatakan, bahwa sosialisasi dengan tema "Memperkuat Khidmah dan Sinergi Akar Rumput" ini merupakan rangkaian acara rapat kerja yang akan menentukan kegiatan Fatayat NU DIY selama 5 tahun ke depan hingga 2027.

"Kegiatan ini tentunya mempunyai fungsi internalisasi ideologi Pancasila. Kami berharap Pancasila bukan hanya jargon dan bukan hanya tulisan pada buku anak-anak, melainkan juga internalisasi kehidupan perempuan dan anak karena perempuan menjadi tonggak pembangunan," katanya dalam keterangan tertulisnya dikutip Antara, Minggu 11 September.

Ia mengatakan bahwa Fatayat NU DIY dalam 4 tahun ke depan akan membentuk 100 persen ranting di setiap desa agar bisa menjadi duta Pancasila dengan mengajak seluruh struktur nasional hingga tingkat desa.

"Kami juga punya BLK (Balai Latihan Kerja) Komunitas yang konsen pada fesyen. Pada hari ini kami juga menghadirkan salah satu narasumber yang berlatar belakang sebagai desainer di DIY. Dalam forum ini, kami berharap bisa membahas beberapa isu yakni ekonomi dan pemberdayaan perempuan," katanya.

Sementara itu, Wakil Ketua PWNU DIY Kiai Mashuri berharap pelaksanaan program selama 5 tahun ke depan, Fatayat NU DIY pada kepengurusan ini harus berbeda. Periode saat ini harus lebih baik, lebih hebat, dan lebih maju daripada kepengurusan sebelumnya.

"Kami akan memasuki satu abad NU. Ketika 100 tahun ada sebuah teori yang merumuskan bahwa organisasi akan menjadi hebat atau tenggelam, maju atau terpuruk dilihat dari siklus 100 tahun," katanya.

Kiai Mashuri mengatakan bahwa Fatayat NU DIY bisa menjadi tonggak penguatan Ideologi Pancasila.

"Siapa pun yang ingin merongrong dan ingin mengubah Pancasila, Fatayat harus ada di depan dan melawan elemen masyarakat yang lain," kata Kiai Mashuri.

Sementara itu, Kepala Bidang Bina Ideologi dan Kewaspadaan Nasional Kesbangpol DIY Joko Nuryanto mengatakan bahwa keran demokrasi yang terbuka lebar telah membawa masuk berbagai ideologi baru ke dalam sistem pemerintahan. Maka, penting sekali bagi semua untuk terus menguatkan ideologi bangsa ini, yakni Pancasila.

"Di lingkup keluarga, nilai Pancasila bisa diajarkan kepada anak agar bisa bertindak sesuai dengan nilai luhur Pancasila. Melalui Fatayat, perempuan juga bisa ikut andil dalam memahamkan nilai-nilai Pancasila di tengah-tengah masyarakat," kata Joko Nuryanto.