Pemprov Diminta Segera Lakukan Pembebasan Lahan Jalan KSPN Sabang
Panorama keindahan Pulau Weh Sabang sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN), Kota Sabang, Aceh, Selasa (28/6/2022). (ANTARA/Khalis Surry)

Bagikan:

BANDA ACEH - Pemerintah Kota Sabang meminta agar Pemerintah Provinsi Aceh segera melakukan pembebasan lahan untuk peningkatan kemampuan ruas jalan wilayah kota di Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Sabang.

"Kita masih terkendala di pembebasan lahan. Kementerian siap bangun, dan lahan harus pemerintah daerah yang bantu," kata Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekda Kota Sabang Faisal Azwar saat dihubungi dari Banda Aceh dilansir ANTARA, Kamis, 8 September.

Faisal menjelaskan sebagai wilayah KSPN, kondisi Sabang perlu didukung dengan sarana dan prasarana yang memadai, salah satunya peningkatan kemantapan ruas jalan wilayah kota yang menyambungkan setiap destinasi wisata.

Sebelumnya, Pemerintah Kota Sabang telah menyurati Gubernur Aceh untuk meminta dukungan penguatan kemantapan ruas jalan KSPN Sabang, melalui alokasi anggaran untuk pembebasan lahan.

"Dalam tiga tahun terakhir kita sudah surati gubernur tapi tidak pernah digubris. Kita minta dukungan Pemerintah Aceh untuk pembebasan lahan ruas jalan baru di Kota Sabang untuk mendukung penguatan KSPN," katanya.

Saat ini terdapat beberapa titik badan jalan dan persimpangan yang harus dilakukan kemantapan, seperti lokasi Cot Abeuk dan persimpangan depan PLTD Aneuk Laot, termasuk sejumlah ruas jalan yang kerap tergenang air saat hujan.

"Saat ini anggaran yang ada hanya untuk peningkatan jalan yang sudah ada saja, seperti antisipasi genangan air, buat saluran, jadi belum ada ruas jalan baru," katanya.

Faisal pun menginginkan adanya pembangunan ruas baru, seperti jalan segmen tanjakan semen dengan rencana teknis berbasis wisata atau model jalan layang untuk mendapatkan kelandaian ideal dan pemandangan yang indah.

"Selama ini jalan eksisting sulit dilalui dan sering terjadi kecelakaan," kata Faisal.

Selain itu, pelebaran perlu dilakukan pada jaringan jalan nasional kawasan Balohan, yakni jalan menuju gerbang terminal pelabuhan penyeberangan Balohan, yang membutuhkan akses dua jalur untuk mengurai kemacetan.

Selanjutnya, rencana pengembangan jalan nasional di kawasan yang rawan kecelakaan seperti lintasan jalan pusat kota menuju kawasan Wisata Gapang atau tepatnya di lokasi tanjakan Cot Murong.

"Karena kondisi medan jalan yang berbukit dan pegunungan, masalah muncul lebih intensif saat musim hujan terjadi longsor sehingga menimbulkan tunda pergerakan," katanya.

Karena itu, menurut Faisal, kawasan Pria Laot menuju Gapang harus menjadi masalah yang harus diprioritaskan pemerintah untuk segera dilakukan pembenahan sekaligus pembangunan jalan baru.

Menurut Faisal, Kementerian PUPR melalui Balai BPJN Aceh menyatakan kesiapan untuk peningkatan kemantapan jalan di KSPN Sabang, tentunya setelah pemerintah daerah melakukan pembebasan lahan secara tuntas.

Pihak kementerian, lanjut dia, menargetkan peningkatan kemantapan jalan KSPN rampung antara 2025 atau 2026, meski yang harus menjadi perhatian pemerintah daerah adalah pembebasan lahan pada 2023.

"Jadi kita saat ini terkendala di tanah. Seperti di Cot Abeuk itu sudah ada bebas tanah, tapi masih sedikit, dan mereka (BPJN) tidak mau sedikit-sedikit," katanya.