Bagikan:

JAKARTA - Presiden Joko Widodo menanggapi rencana unjuk rasa menolak penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) yang akan dilaksanakan sejumlah pihak. Salah satunya elemen buruh, di Jakarta pada Selasa, 6 September.

"Ya ini kan negara demokrasi," kata Presiden Jokowi kepada wartawan di sela kegiatannya di Jakarta, Antrara, Senin, 5 September.

Jokowi meminta para pengunjuk rasa menyampaikan aspirasi dengan baik. "Sampaikan dengan cara-cara yang baik," ujarnya.

Terpisah, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria juga bicara hal serupa. Dia meminta massa yang berencana melakukan unjuk rasa menolak penyesuaian harga BBM untuk tidak melakukan aksi anarkis.

Riza meminta massa untuk mengantisipasi oknum atau kelompok yang memanfaatkan momentum menunggangi unjuk rasa tersebut untuk kepentingan tertentu.

Sementara itu aparat gabungan dari kepolisian, TNI, dan Pemprov DKI mengerahkan 4.000 personel untuk mengamankan aksi unjuk rasa di Jakarta, Selasa, 6 September di antaranya di kawasan Monumen Nasional (Monas) dan DPR RI, Jakarta.

"Ada sekitar 4.000 personel gabungan," kata Kepala Bagian Operasi Polres Metro Jakarta Pusat Ajun Komisaris Besar Polisi Saufi Salamon di Monas, Jakarta Pusat, Senin.