Tradisi Jawa Kembar Mayang: Pengertian, Filosofi dan Fungsi
Ilustrasi kembar mayang dalam adat Jawa (foto: istimewa)

Bagikan:

YOGYAKARTA - Dalam pernikahan yang dilangsungkan dengan adat Jawa, ada satu elemen pernikahan yang hampir tidak pernah tertinggal, yakni kembar mayang.

Kembar mayang biasanya terbuat dari daun kelapa muda. Pada saat proses temu manten, kembar mayang bakal disentuhkan ke bahu kanan dan kiri pengantin pria. Selanjutnya akan diberikan kepada cantrik mempelai wanita. Lantas, apa itu kembar mayang?

Pengertian Kembar Mayang

Dihimpun dari berbagai sumber, Kembar mayang adalah dua rangkaian bunga yang mempunyai kesamaan bentuk, isi dan wujudnya.

Dalam bahasa Jawa, kata ‘kembar’ berarti sama dan ‘mayang’ memiliki makna bunga. Kembar mayang merupakan simbol cita-cita, harapan dan kemauan.

Kembar mayang dalam dekorasi manten biasanya diwujudkan dalam bentuk gunungan. Janur alias daun kelapa muda akan dikreasikan menjadi beragam bentuk yang menyerupai keris, burung, bunga, ular, dan kincir. Uniknya, masing-masing bentuk tersebut memiliki makna yang mendalam.

Bentuk keris menandakan kewibawaan dan jiwa ksatria. Seorang pengantin pria diharapkan bisa menjadi pengayom dalam rumah tangga.

Bentuk Kincir melambangkan perputaran kehidupan. Mempelai pria diharapkan bisa melakukan transformasi diri agar dapat memenuhi kewajibannya sebagai seorang suami.

Berikutnya, bentuk bunga memiliki arti pertemuan. Filosofinya, segala perselisihan dalam rumah tangga hendaknya bisa diselesaikan dengan pertemuan, komunikasi dan musyawarah kedua pihak.

Bentuk ular merepresentasikan keuletan suami. Seorang laki-laki yang sudah berumah tangga harus mampu mencukupi semua kebutuhan istri dan anaknya.

Terakhir, bentuk burung melambangkan kegesitan dan kelincahan dalam hal mencari rezeki atau sumber penghidupan. Baik suami maupun istri harus bisa mandiri dalam memulai kehidupan berumah tangga. 

Filosofi Isian Kembar Mayang

Kembar mayang merupakan rangkaian yang terdiri dari tiga unsur yakni dedaunan, janur dan bunga. Masing-masing unsur memiliki makna filosofis tersendiri.

Unsur dedaunan kembar mayang terdiri atas:

  1. Daun beringin

Unsur ini melambangkan perlindungan, pengayoman, papan rumah yang nyaman. Apabila dikaitkan dengan kehidupan nyata, beringin merupakan pohon yang rindang sehingga enak digunakan untuk berteduh.

  1. Alang-alang

Alang-alang mempunyai daya tahan yang kuat dan sulit untuk dibinasakan. Artinya, rumah tangga yang sudah dibangun tidak akan mudah dipisahkan oleh hal apapun.

  1. Daun apa-apa

Daun ini terdiri dari daun cikra-cikri, andong, puring, lancuran, dan daun emas. Daun tersebut merupakan pelengkap dari yang lain-lainnya. Daun apa-apa bermakna kehidupan manusia yang tidak hanya untuk makan dan minum, tetapi masih banyak kebutuhan lainnya, baik yang bersifat primer maupun sekunder.

Unsur janur kembang mayang

Unsur-unsur yang terbuat dari janur dalam rangkaian kembar mayang yakni untiran, keris-kerisan, kembang temu, pecut-pecutan, kupat luar dan walang-walangan (belalang). Semua unsur tersebut memiliki makna tersendiri

  1. Untiran

Untiran menyimbolkan harapan agar manusia dapat menghadapi tantangan dalam hidup baik suka maupun duka.

  1. Keris

Keris dalam kembar mayang adalah simbol peringatan agar manusia senantia waspada dan berpikiran tajam agar mampu menyelesaikan segala permasalahan.

  1. Pecut-pecutan

Makna filosofis pecut-pecutan adalah mengingatkan mempelai wanita dan pria agar tidak lengah dan selalu memiliki sifat optimistis yang didasari oleh hasrat kemauan yang keras.

Unsur Bunga Kembang Mayang Terdiri Atas:

  1. Kembang pudak

Kembang pundak atau bunga pandan putih melambangkan kesucian serta harapan agar manusia mempunyai keharuman nama dan kemampuan untuk menjaganya.

  1. Bunga merak

Bunga merak atau kembang potromenggolo melambangkan keberanian hati dan kelembutan.

Fungsi Kembar Mayang

Dalam pernikahan, kembar mayang menandakan sudah lepasnya masa lajang pria dan wanita. Di luar penikahan, kembar mayang menjadi sarana penghuung manusia dengan nenek moyang pada hari-hari besar.

Demikian informasi mengenai kembar mayang. Semoga bisa menambah wawasan Anda mengenai adat istiadat Jawa.