JAKARTA - Dinkes Sulawesi Barat (Sulbar) menyesalkan pelayanan Puskesmas Kecamatan Kalumpang, Mamuju yang tidak mengantar jenazah pasiennya dengan kendaraan ambulans.
"Sangat disesalkan dan disayangkan sikap Puskesmas Kecamatan Kalumpang yang tidak mengantar jenazah pasiennya kepada pihak keluarganya untuk dimakamkan dengan menggunakan kendaraan ambulans," kata Kadinkes Sulbar, Dr Asran Masdy di Mamuju, Jumat 13 Agustus malam dilansir dari Antara.
Ia mengatakan, karena tidak diantar itulah, jenazah terpaksa ditandu dengan berjalan kaki sejauh 13 kilometer oleh keluarganya menuju Desa Kondobulo Kecamatan Kalumpang.
Alasannya, pihak puskesmas harus mendapat izin dulu dari Kepala Puskesmas Kalumpang yang sedang berada di Kota Mamuju. Bagi Dinas Kesehatan, itu adalah kelalaian dalam memberikan pelayanan.
"Kejadian tersebut tidak bisa lagi dibiarkan terulang, karena seharusnya dalam kondisi apapun jenazah harus diantar ke pihak keluarganya untuk dimakamkan, ini sangat kami sesalkan," katanya.
"Panggil itu kepala Puskesmas Kecamatan Kalumpang, beri peringatan agar ke depan tidak ada lagi terjadi peristiwa jenazah tidak diantar menggunakan kendaraan ambulans," kata dia marah.
Sementara itu Bupati Mamuju juga sangat menyayangkan pihak Puskesmas Kecamatan Kalumpang yang tidak memiliki inisiatif mengantar jenazah untuk dimakamkan dan berharap kejadian tersebut tidak lagi terulang.
Ia mengatakan, pemerintah di Mamuju segera akan mengevaluasi kinerja Puskesmas Kalumpang dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
BACA JUGA:
Ia menyampaikan, kendaraan Ambulans itu seharusnya digunakan mengantar jenazah karena itulah fungsinya dan seluruh puskesmas di Mamuju telah diminta untuk mengantarkan jenazah sesuai dengan tugasnya.
Ia juga menyampaikan, Pemerintah di Mamuju meminta maaf kepada masyarakat atas adanya jenazah yang tidak diantar kendaraan ambulans tersebut dan sangat berharap masukan dari masyarakat untuk meningkatkan pelayanan kesehatan di Mamuju.