Belum Ada Obat Cacar Monyet, Masyarakat Diminta Waspada
Foto ilustrasi/BBC

Bagikan:

TANGERANG - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tangerang memberikan sinyal waspada terhadap penyakit cacar monyet atau Monkeypox. Pasalnya obat untuk penyembuhan dari virus itu masih dalam tahap pengembangan.

“Sampai saat ini pengobatan yang spesifik untuk Monkeypox masih terbatas tahap pengembangan,” kata Kabid P2P Dinkes Kabupaten Tangerang, dokter Sumihar Sihaloho melalui pesan singkat kepada VOI, Kamis, 4 Agustus.

Namun, Sumihar menjelaskan bila obat-obatan untuk Monkeypox ini bersifat mengurangi keluhan tanpa melihat penyakit utama atau untuk mengurangi gejala.

“Pengobatan lebih bersifat simptomatis dan suportif (untuk mengurangi gejala),” ucapnya.

Ia menerangkan untuk mengetahui orang-orang yang tersuspek penyakit cacar monyet, lanjut Sumihar, yakni dengan melakukan pemeriksaan klinis dan pengambilan spesimen atau PCR.

“Dengan melakukan pemeriksaan klinis sesuai dengan defenisi operasional suspek dan riwayat kontak. Selanjutnya bisa dilakukan pengambilan spesimen atau PCR,” sebutnya.

Langkah Preventif Dinkes Kabupaten

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tangerang meminta kepada warga di wilayahnya untuk tetap waspada terhadap penyakit cacar monyet atau Monkeypox.

Kabid P2P Dinkes Kabupaten Tangerang, dr. Sumihar Sihaloho menerangkan untuk mengantisipasi terjadinya penyebaran virus Monkeypox yakni mematuhi protokol kesehatan antara lain menggunakan masker.

“Cara dengan menggunakan masker, karena Monkeypox dapat menyebar melalui mulut ke mulut juga dengan menghirup serpihan kulit, atau virus misalnya dari pakaian orang yang terinfeksi,” kata Sumihar melalui pesan singkat kepada VOI, Kamis, 4 Agustus.

Selain itu, ia juga meminta kepada masyarakat untuk selalu berperilaku bersih dan sehat. Tujuannya agar tidak terjadi penyebaran virus atau penyakit yang menempel pada tubuh saat melakukan aktivitas di luar rumah.

“Membersihkan dan disinfeksi lingkungan serta (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Meningkatkan kewaspadaan dengan upaya early surveilans, serta mengkonsumsi vitamin dan makanan bergizi,” jelasnya.