Bagikan:

JAKARTA - Ketua Umum Perhimpunan Dokter Forensik Indonesia Ade Firmansyah Sugiharto membeberkan temuan saat proses autopsi ulang jenazah Brigadir Yosua Hutabarat alias Brigadir yang digelar hari ini. 

"Pada pemeriksaan tadi perlu kami laporkan memang selain tanda-tanda pembusukan, kita lihat jelas adanya bentuk-bentuk jenazah pascaautopsi. Mulai dari adanya sayatan untuk membuka kepala yang biasanya dilakukan mulai dari tonjolon tulang mastoid kanan ke arah kiri," jelasnya kepada wartawan, Rabu, 27 Juli.

Selain itu, sambung Ade, ditumukan sayatan berbentuk huruf I mulai dari dagu sampai ke tulang kemaluan. 

"Itu memang suatu standar teknik autopsi yang biasa dilakukan. Juga ada tanda-tanda dilakukan formalin di sini," tambah Ade.

Dia menjelaskan, proses autopsi ini membuhkan waktu yang cukup panjang karena dokter perlu memastikan tanda yang ada pada tubuh Brigadir J apakah benar-benar luka sebelum atau sesudah kejadian atau karena proses pembusukan.

"Tentunya kita harus sangat berhati-hati. Harus kita pastikan melalui pemeriksaan mikriskopik," terang dia.