Bagikan:

JAKARTA - Ketua Umum Forum Zakat (FoZ), Bambang Suherman menilai kemiskinan menjadi salah satu isu lembaga filantropi di Indonesia tumbuh.

"Ada empat isu yang membuat filantropi di Indonesia tumbuh, pertama kemiskinan," ujarnya dalam seminar bertema "Masihkah Filantropi Islam Bisa Dipercaya?" di Jakarta, dikutip dari Antara, Kamis 14 Juli.

Ia mengatakan, kemiskinan memang menjadi bagian dari konstruksi sosial masyarakat di Indonesia. Oleh karena itu, harus ada orang yang mengambil peran untuk membantu.

"Dari sini muncul kegiatan filantropi. Jadi salah satu isu filantropi di Indonesia karena selalu adanya tema tentang kemiskinan," ucapnya.

Isu kedua, ia mengatakan, yakni terkait kebencanaan. Indonesia yang berada di jalur ring of fire atau Cincin Api Pasifik membuka peluang terjadinya bencana.

"Bencana membuat orang yang mempunyai aset kehilangan aset, orang yang mempunyai penghasilan akan kehilangan juga penghasilannya, berarti bencana juga akan menghasilkan kasus kemiskinan baru, kemudian itulah filantropi mengelola kebencanaan," paparnya.

Isu ketiga, ia menambahkan, yakni konflik sosial. Menurutnya, konflik yang melibatkan banyak pihak berdampak negatif ke masyarakat luas yang akhirnya turut menciptakan kemiskinan baru.

Dan isu keempat, kata Bambang, adalah munculnya pandemi COVID-19. Pandemi memicu lembaga filantropi di Indonesia marak.

"Pandemi juga menjadi bagian dari dinamika yang menciptakan kemiskinan," ucapnya.

Dalam kesempatan sama, Kepala Subdirektorat Akreditasi dan Audit Lembaga Zakat Direktorat Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kemenag, Muhibuddin mendorong kepada seluruh lembaga filantropi Islam untuk meningkatkan kompetensi amilnya (pengelola zakat) agar tetap dipercaya masyarakat.

"Kompetensi amil, kapasitas amil ini sangat menentukan bagaimana organisasi pengelola zakat kita lebih baik," tuturnya.