Bagikan:

JAKARTA - Kapolsek Cibinong, AKP I Kadek Vemil menyebutkan motif pelaku pembunuhan Atikotul Mahya (28) alias Bunda Maya yang dibuang ke sumur karena sakit hati sering ditagih utang Rp1 Juta.

Menurut Vemil, pelaku KA (39) meminjam uang kepada Bunda Maya untuk keperluan rental mobil. Pelaku yang juga suami pembantu korban berprofesi sebagai sopir lepas.

"Merasa sakit hati karena sering ditagih utang oleh korban, senilai Rp1 juta. Minjam untuk keperluan rental mobil, karena pelaku ini berprofesi sebagai sopir lepas," ungkapnya saat ditemui di kantornya, dilansir Antara, Rabu, 14 Oktober.

Kata Vemil, uang Rp1 juta dipinjam pelaku KA kepada korban sebanyak dua kali, dan menjanjikan akan membayar utangnya dalam tenggat waktu satu pekan.

Namun, setelah lewat satu pekan, utangnya tak kunjung dibayar sehingga korban beberapa kali menagih uangnya pada pelaku, dan membuat pelaku merasa risih.

"Saat minjam uang, pelaku pun meminta agar korban tak bilang ke istrinya yang merupakan pembantu korban bahwa dia pinjam uang," terang Kadek.

Alhasil pada Minggu, 1 November malam sebelum Bunda Maya diketahui hilang, pelaku menghabisi nyawa korban dengan cara kekerasan fisik di dapur setelah berhasil menyelinap masuk lewat jendela sekitar pukul 22.00 WIB saat dua anak korban pulas terlelap.

"Dibunuh tangan kosong. Korban dibawa ke dapur, di dapur dihabisi nyawa korban, dipukul ditendang, sampai gigi korban copot. Kemudian pelaku baru ada ide membuang ke sumur," paparnya.

Seperti diketahui, jenazah Bunda Maya pertama kali ditemukan oleh warga Kampung Citatah Dalam, RT 05/04, Kelurahan Ciriung, Kecamatan Cibinong, Edi Mulyana (43) yang merupakan tetangganya pada Selasa (3/11) pagi, setelah almarhum diketahui hilang sejak Minggu (1/11) malam.

Edi menemukan jenazah Bunda Maya dalam kondisi tanpa busana dalam sumur yang kondisinya tertutup beton. Saat itu ia hendak memeriksa saluran pompa air.

"Kata suami korban, saat dicek di dalam rumah usai pulang dari acara Maulid Nabi, sang istri sudah tidak ada di rumahnya. Bahkan, ponselnya dan uang Rp500 ribu tidak ada," kata Edi saat ditemui di tempat kejadian perkara (TKP).