Jokowi Minta Menpora Susun <i>Roadmap</i> Pencalonan Tuan Rumah Olimpiade 2032
Presiden RI Joko Widodo (Foto: Setkab)

Bagikan:

JAKARTA - Presiden Joko Widodo meminta Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali untuk membuat peta jalan (roadmap) pencalonan Indonesia untuk menjadi tuan rumah Olimpiade 2032.

"Saya minta roadmap pencalonan kita untuk tuan rumah 2032 betul-betul disiapkan dengan baik berdasarkan timeline yang telah ditetapkan," kata Jokowi usai rapat terbatas di Istana Merdeka, Rabu, 4 November.

Linimasa penyelenggaraan olimpiade diatur oleh Komite Olimpiade Internasional atau International Olympic Committee (IOC). Jokowi meminta roadmap Olimpiade harus tersedia sebelum proses seleksi.

"Ini penentuan tuan rumah ini akan ditetapkan di 2024, dan proses seleksi dimulai selambat-lambatnya 2023. Ini yang saya kira roadmapnya perlu disiapkan," ucap Jokowi.

Lebih lanjut, Jokowi mengaku mendapatkan laporan bahwa IOC menetapkan norma baru yang untuk tuan rumah Olimpiade yang lebih sederhana dan hemat biaya. Menurut dia, norma baru ini penting untuk dipelajari dan diadaptasi.

"Kelihatannya, filosofi yang baru ini, olimpiade bukan lagi untuk menunjukkan gebyar kemewahan. Tetapi, sejauh mana kreativitas dan inovasi itu bisa dilakukan dalam mengimplementasikan norma baru yang lebih hemat biaya dan lebih sederhana," jelas dia.

 

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga menyebut bahwa pengajuan Indonesia menjadi kandidat tuan rumah pergelaran Olimpiade 2032 bukanlah untuk menunjukkan kegagahan.

"Menjadi tuan rumah Olimpiade bukan sesuatu untuk gagah-gagahan, tetapi salah satu cara untuk meningkatkan citra dan martabat bangsa," tutur Jokowi

Oleh sebab itu, Jokowi meminta jajarannya untuk menjadikan pencalonan tuan rumah sebagai momentum perbaikan persiapan hingga kekurangan infrastruktur keolahragaan dari penyelenggaraan olahraga sebelumnya, seperti Asian Games 2018.

Perbaikan ini diharapkan dapat mengungguli kandidat tuan rumah Olimpiade 2032 negara lainnya, seperti Australia, Jerman, Unifikasi Korea, Qatar, China, dan India.

"Pencalonan ini harus kita jadikan sebagai momentum untuk Menata diri untuk memperbaiki berbagai hal yang selama ini masih kurang, mulai dari penyiapan infrastruktur keolahragaan, prestasi atlet, peningkatan visibilitas global sebagai kota penyelengara, dan lain sebagainya," jelas Jokowi.