JAKARTA - Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) mengharapkan dukungan negara-negara yang tergabung dalam Kelompok 7 (G7), terkait dengan Presidensi Indonesia di G20, mengundang untuk hadir dalam KTT yang akan digelar di Bali.
Ini disampaikan oleh Presiden Jokowi saat menghadiri sesi working lunch KTT G7 dengan topik perubahan iklim, energi, dan kesehatan, di Elmau, Jerman Senin 27 Juni.
Presiden Jokowi menyampaikan, baik di Indonesia dan juga di negara-negara berkembang lainnya, risiko perubahan iklim sangat nyata, apalagi Indonesia adalah negara kepulauan dengan 17.000 pulau. Risikonya bukan hanya mengganggu kesehatan, tetapi juga membuat petani dan nelayan dalam kesulitan.
"Dukungan semua negara G7 di Presidensi Indonesia di G20 sangat kami harapkan. Sampai bertemu di Bali," ujar Presiden Jokowi, mengutip Situs Presiden Republik Indonesia Senin 27 Juni.
Sebelumnya, Presiden Jokowi mengajak negara-negara G7 untuk berkontribusi memanfaatkan peluang investasi di sektor energi bersih di Indonesia.
"Terutama peluang investasi di sektor energi bersih di Indonesia, termasuk pengembangan ekosistem mobil listrik dan baterai litium," ucap Presiden
Menurut Presiden Jokowi, potensi Indonesia sebagai kontributor energi bersih, baik di dalam perut bumi, di darat, maupun di laut, sangat besar. Indonesia membutuhkan investasi besar dan teknologi rendah karbon untuk mendukung transisi menuju energi bersih yang cepat dan efektif.
BACA JUGA:
"Indonesia membutuhkan setidaknya 25-30 miliar dolar Amerika Serikat untuk transisi energi 8 tahun ke depan. Transisi ini bisa kita optimalkan sebagai motor pertumbuhan ekonomi, membuka peluang bisnis, dan membuka lapangan kerja baru,” ungkap Presiden Jokowi.
Diketahui, turut mendampingi Presiden Jokowi dalam sesi ini Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.