JAKARTA - Komisi Pemilihan Umum (KPU) sedang memetakan potensi permasalahan yang dapat menghambat tahapan hingga pelaksanaan Pemilu dan Pilkada Serentak 2024 di Kepulauan Riau (Kepri).
"Kepri menjadi salah satu prioritas kami karena karakteristik daerahnya kepulauan," kata Ketua KPU Hasyim Asy'ari saat Rapat Koordinasi dan Sosialisasi Tahapan Pemilu dan Pilkada Serentak 2024 bersama Gubernur dan Forkopimda Kepri di Pulau Dompak, Tanjungpinang, Rabu 22 Juni dinukil dari Antara.
Sebagai daerah kepulauan, katanya, ada sejumlah persoalan yang perlu diantisipasi KPU selaku penyelenggara Pemilu 2024, khususnya di Kepri. Terutama menyangkut distribusi logistik dan alat kelengkapan tempat pemungutan suara (TPS) ketika musim hujan maupun cuaca ekstrem yang berpotensi mengganggu kelancaran Pemilu dan Pilkada Serentak 2024.
Selain itu, ujar dia, pihaknya akan mengawasi ketat masa kampanye kandidat peserta pesta demokrasi 2024.
"Kami menyadari KPU tak bisa bekerja sendiri, tapi harus melibatkan Pemprov Kepri dan forkopimda se-Kepri untuk menyukseskan Pemilu 2024," ujar dia.
Selain itu, Hasyim, menyampaikan bahwa Kepri yang berbatasan langsung dengan negara tetangga Singapura itu memiliki sekitar 2.408 pulau, di mana sekitar 400 pulau sudah berpenghuni.
Pulau-pulau tersebut, papar dia, tersebar hingga ke garis terluar Indonesia, seperti Kepulauan Anambas dan Natuna.
Oleh karena itu, kata dia, penting bagi KPU menjamin hak pemilih di pulau-pulau terluar, salah satunya dengan mendorong mendekatkan TPS kepada pemilih.
"KPU harus memastikan mereka yang tinggal di pulau-pulau terluar dan memenuhi syarat dapat menggunakan hak pilihnya pada Pemilu 2024," katanya.
BACA JUGA:
Sementara itu, Gubernur Kepri Ansar Ahmad mendukung KPU RI dalam menjalankan setiap tahapan pelaksanaan Pemilu dan Pilkada Serentak 2024.
Ia mengajak KPU RI mengedukasi warganya agar partisipasi pemilih Pemilu dan Pilkada 2024 dari waktu ke waktu terus meningkat.
Menurut dia, pada Pemilu 2015 tingkat partisipasi pemilih Kepri sekitar 55 persen, sedangkan pada Pemilu 2020 naik menjadi 60 persen.
"Mudah-mudahan Pemilu dan Pilkada Serentak 2024 bisa lebih besar lagi. Apalagi target pemilih kita adalah kaum milenial," ucap Ansar.