Bagikan:

JAKARTA - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan atau Zulhas yang baru dilantik sebagai Menteri Perdagangan diminta tak berkomunikasi dengan bos perusahaan sawit. Permintaan ini datang dari Koordinator Masyarakat Antikorupsi Indonesia (MAKI) Boyamin Saiman.

"Zulhas harus menghindari komunikasi dengan perusahaan-perusahaan sawit yang dulunya dapat izin kebun sawit dari peralihan hutan zaman dia menjadi Menteri Kehutanan," kata Boyamin, Kamis, 16 Juni.

Permintaan ini muncul karena rekam jejak Zulhas. Apalagi, Kementerian Perdagangan juga mengurusi ekspor impor yang bisa saja berkaitan dengan perusahaan-perusahaan tersebut.

Sebagai informasi, Zulhas pernah menjabat sebagai Menteri Kehutanan di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Sejumlah kontroversi saat itu terjadi, di antaranya terkait banyaknya alih fungsi lahan.

Bahkan, namanya sempat terseret dalam kasus yang menjerat mantan Gubernur Riau Annas Maamun. Dia pernah dipanggil KPK untuk menjelaskan alih fungsi lahan pada 2014 tapi tak hadir dua kali.

"Saran tidak bertemu ini untuk mencegah konflik kepentingan dan kebaikan Zulhas sendiri," tegas Boyamin.

Tak hanya itu, Zulhas diminta segera membereskan tata kelola di kementeriannya. Apalagi, saat dipimpin oleh M. Lutfi ada pejabat di kementerian tersebut terjerat kasus korupsi.

Terdapat dua kasus yang jadi sorotan ketika Lutfi menjabat yaitu dugaan korupsi pemberian fasilitas ekspor CPO dan produk turunannya, termasuk minyak goreng yang terjadi pada Januari 2021 hingga Maret tahun ini dan korupsi impor besi atau baja tahun 2016-2021.

"Sederhana saja. (Zulhas, red) harus bersih-bersih, perbaiki tata kelola dan yang paling penting jangan lagi terulang hal yang sama," ungkapnya.

Diberitakan sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) melantik Zulhas pada Rabu, 15 Juni kemarin di Istana Negara, Jakarta.

Selain Zulhas, mantan Panglima TNI Hadi Tjahjanto juga dilantik menduduki jabatan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) menggantikan Sofyan Djalil.

Tak hanya menteri, Jokowi turut melantik tiga orang wakil menteri. Mereka adalah John Wempi Wetipo sebagai Wakil Menteri Dalam Negeri, Afriansyah Noor sebagai Wakil Menteri Ketenagakerjaan, dan Raja Juli Antoni sebagai Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN).

Usai pelantikan dilaksanakan, Jokowi mengatakan dirinya memilih mereka yang dilantik karena pengalaman dan rekam jejaknya.

"Ya kita melihat semua rekam jejak pengalaman kemudian terutama untuk skill manajerial karena sekarang bukan hanya makro saja tapi mikronya juga harus secara detail dikerjakan," ungkap Jokowi usai pelantikan.

Dia kemudian menyebut Zulhas punya rekam jejak yang panjang. Sehingga, Jokowi yakin dia akan mampu menjadi Menteri Perdagangan yang akan mengatasi masalah pangan.

"Sekarang ini urusan pangan yang berkaitan dengan rakyat memerlukan pengalaman lapangan, memerlukan kerja-kerja yang terjun ke lapangan untuk melihat langsung persoalan yang berkaitan utamanya yang berkaitan kebutuhan rakyat," kata eks Gubernur DKI Jakarta itu.