JAKARTA - Hujan es terjadi di Miomaffo Barat, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT). Fenomena ini disebut tak biasa karena sudah lama tak terjadi di wilayah TTU.
Prakirawan Stasiun Meterologi Klas II Eltari Kupang, Nanik mengatakan hujan es terjadi sekitar pukul 14.30 WITA, Jumat, 23 Oktober. Hujan es dilaporkan terjadi sekitar 10 menit.
“Tidak terlalu lama, 10 menit hujan es,” kata Nanik dihubungi VOI.
Belum ada analisa mengenai fenomena hujan es. Namun hujan es disebut sangat jarang terjadi.
Menurut Nanik, hujan es terjadi karena musim transasi cuaca. Hujan es ini terbentuk dari kondensasi uap air lewat pendinginan di atmosfer pada lapisan di atas titik beku
“Pertumbuhan awan kovektif sangat tinggi karena massa udara banyak dan kondensasi uap air di atas level beku,” kata Nanik.
Cuaca di Bangka Belitung
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengeluarkan peringatan dini potensi hujan ekstrem yang akan terjadi tiga hari ke depan. Hal ini guna meningkatkan kewaspadaan masyarakat di pulau penghasil timah itu.
"Kami mengimbau masyarakat mewaspadai hujan sedang hingga lebat disertai angin kencang, kilat dan petir, karena dapat menimbulkan berbagai bencana yang membahayakan nyawa diri," kata Kepala BPBD Provinsi Kepulauan Babel, Mikron Antariksa di Pangkalpinang, dilansir Antara, Jumat, 23 Oktober.
Ia mengatakan berdasarkan prakiraan cuaca BMKG Pangkalpinang, selama tiga hari ke depan terhitung tanggal 23 hingga 25 Oktober 2020 wilayah Bangka Belitung berpotensi hujan sedang hingga lebat disertai angin kencang, kilat dan petir sehingga dapat menimbulkan banjir, angin puting beliung, longsor, sambaran petir dan lainnya.
"Hari ini, hujan ekstrem diperkirakan terjadi pada pagi, siang di Kota Kabupaten Bangka Barat, Bangka Tengah, Bangka Selatan dan sekitarnya," ujarnya.