JAKARTA - Politikus Partai Gerindra Mohamad Taufik blak-blakan soal peta dukungan ke calon saat Pilpres 2024 mendatang. Taufik mengaku dirinya siap menjadi tim sukses (timses) atau tim kampanye Anies Baswedan jika Gubernur DKI Jakarta itu maju sebagai calon.
"Insyaallah (siap jadi timses). Kita mah enggak usah didorong, kita tetap bakal dorong. Orang Pak Anies bagus. Kita berpikir, Indonesia harus dipimpin oleh orang baik dan pintar. Itu Anies yang cocok," kata Taufik saat dihubungi, Selasa, 7 Juni.
Anggota DPRD ini memandang Anies merupakan tokoh yang layak untuk mengikuti kontestasi pemilihan presiden pada Pemilu 2024. Sebab, menurutnya, Anies bisa membuat masyarakat sejahtera saat memimpin.
"Memang, Anies itu, pertama karena sahabat kita. Kedua, Anies memang pantas jadi Presiden untuk merubah bangsa ini supaya rakyat lebih sejahtera, lebih berkeadilan. Ini dalam pandangan saya, begitu lho," ucap dia.
Sejalan dengan hal itu, Taufik memang telah berencana untuk keluar dari Partai Gerindra dan akan mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Anggota DPRD DKI periode 2019-2024.
Rencana pindah partai ini diungkapkan usai dirinya dicopot dari jabatan Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta oleh DPP Partai Gerindra dan digantikan oleh Rani Mauliani.
Wakil Ketua DPRD DKI sejak periode 2014 hingga 2022 ini mengaku, salah satu alasan dirinya ingin keluar dari Partai Gerindra karena tidak lagi merasa nyaman.
"Salah satunya karena tidak nyaman. Kita berpartai kan butuh kenyamanan. Kalau anda enggak nyaman di dalam suatu rumah kan pilihannya cuma dua. Diam saja atau keluar dari rumah," ungkapnya.
Lalu, Taufik juga mengemukakan alasan dirinya ingin pindah ke Partai Nasdem. Taufik bilang, dirinya akan pindah ke partai berideologi yang sama dengan Gerindra, Partai yang didirikan sejak tahun 2008 ini memiliki ideologi nasionalis.
BACA JUGA:
Dengan demikian, Taufik menilai Nasdem merupakan partai yang tepat untuk dirinya berlabuh karena memiliki ideologi serupa dengan Gerindra.
"Gerakan di partai itu bisa kita lihat, mana gerakan yang bertumpu daripada agama, mana yang bertumpu pada gerakan nasionalis. Nah, saya kan berangkatnya dari partai nasionalis. Pasti kalau mau bergeser pun, kecenderungannya ke partai nasionalis," jelas dia.