JAKARTA - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu 15 Januari diprediksi konsolidasi cenderung melemah, lantaran masih menunggu penandatanganan kesepakatan perdagangan AS-China.
Pantauan VOI, rupiah pada pukul 09.50, bergerak melemah 40 poin atau 0,29 persen menjadi Rp13.720 per dolar AS dibanding posisi sebelumnya di level Rp13.680 per dolar AS.
Kepala Riset PT Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan, menjelang penandatanganan kesepakatan, sebagian harga instrumen berkonsolidasi, termasuk juga rupiah terhadap dolar AS.
"Konsolidasi bisa diartikan tidak terlalu menguat," ujar Ariston kepada VOI, Rabu 15 Januari..
Ia menuturkan, kekhawatiran muncul setelah Menteri Keuangan AS semalam mengatakan tarif impor China tak akan dihapus hingga fase kedua disepakati dan kesepakatan fase kedua mungkin terjadi setelah pemilu AS.
Selain itu, rilis data neraca perdagangan Indonesia hari ini juga bisa menjadi faktor penggerak rupiah. "Konsensus defisit 470 juta dolar. Rilis defisit yang lebih besar dari konsensus bisa menahan penguatan rupiah," kata Ariston.
Ariston memperkirakan rupiah pada hari ini bergerak di kisaran Rp13.600 per dolar AS hingga Rp13.700 per dolar AS.