JAKARTA - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) masih melakukan pemeriksaan terhadap sempel tikus yang diduga jadi penyebab delapan warga terpapar virus di Cipete Selatan, Cilandak, Jakarta Selatan. Kendati demikian, Kasudin Kesehatan Jakarta Selatan, Yudi Dimyati memastikan delapan warga yang terpapar sudah sehat dan beraktivitas normal.
"Belum ada hasilnya dari Kemenkes. (Soal) warga tersebut (terpapar) kondisinya sudah sehat dan kembali bekerja," kata Yudi saat dikonfirmasi, Jumat, 3 Juni.
Namun dia belum dapat memastikan apakah warga yang sakit tersebut terpapar virus dari tikus atau bukan. Pasalnya yang melakukan pemeriksaan bukan dari Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) DKI Jakarta.
"Menunggu hasil sampel dari Kemenkes, karena pemeriksaan tidak dilakukan di Labkesda milik DKI," katanya.
Dalam kesempatan itu, Yudi mengungkapkan bahwa kasus tersebut sebenarnya telah terjadi sejak bulan Maret 2022. Perihal kasus ini, Kementerian telah mengambil sejak Selasa, 31 Mei.
"Info dari petugas Puskesmas ke saya bahwa warga yang sakit itu terjadi di bulan Maret dan April. Kami hanya dapat surat pemberitahuan bahwa akan dilakukan survey dan pengambilan sampel 31 Mei kemarin," tutupnya.
BACA JUGA:
- https://voi.id/berita/174789/kemenkes-gejala-8-warga-cilandak-mengarah-ke-cikungunya
Sebelumnya diberitakan, lebih dari delapan orang di kawasan Cipete Selatan, Cilandak, Jakarta Selatan, diduga terpapar virus dari hewan jenis tikus.
M Sofyan selaku Ketua RT setempat membenarkan bila warganya ada yang terjangkit virus dari hewan. Namun dari ke-8 orang itu, hanya empat orang yang terdata oleh pihak puskesmas.
“Iya betul (terjangkit) Jadi sebenarnya lebih dari delapan pak, cuma ada sebagaian berobat di rumah sakit biasa gitu pak,” kata Sofyan saat dikonfirmasi, Selasa, 31 Mei.
“Kalau yang puskesmas yang terdata itu dengan puskesmas dari warga saya 2 orang, dari warga RT10, 2 orang, jadi total semuanya 4 orang,” sambungnya.