Cuaca Buruk, Otoritas Pelabuhan Ulee Lheu Setop Penyeberangan Banda Aceh-Sabang dan Sebaliknya
Ilustrasi. (Foto: Dok. Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Otoritas Pelabuhan Ulee Lheu Kota Banda Aceh menyebutkan operasi kapal cepat yang melayani penyeberangan Banda Aceh-Sabang atau sebaliknya ditiadakan pada Minggu ini akibat cuaca buruk yang melanda wilayah Aceh.

Koordinator Pelabuhan Ulee Lheu Ismayadi melalui Penanggung Jawab Tata Usaha Maulizan mengatakan,  informasi tersebut telah disampaikan kepada masyarakat dan seluruh calon penumpang kapal cepat yang hendak berangkat di pelabuhan. “Untuk kapal cepat sudah kita umumkan, kita 'off'-kan hari ini mulai jadwal keberangkatan pukul 10.00 WIB hingga pukul 16.00 WIB, karena cuaca buruk,” kata Maulizan dikutip Antara, Minggu 29 Mei.

Maulizan meminta pengertian dari seluruh calon penumpang terkait kebijakan yang ambil untuk menghentikan penyeberangan menggunakan kapal cepat, dengan mempertimbangkan cuaca buruk di tengah laut.

Sementara untuk kapal lambat atau kapal ferry, kata dia, pihaknya dan ASDP juga telah memutuskan bahwa keberangkatan terakhir rute Banda Aceh-Sabang maupun sebaliknya pada hari ini dijadwalkan pukul 13.00 WIB. Kebijakan ini diambil juga dengan mempertimbangkan potensi cuaca yang masih tidak menentu di tengah laut.

Pihaknya juga telah mengumumkan kepada masyarakat tentang jadwal keberangkatan terakhir itu. Saat ini, penumpang masih menunggu di pelabuhan, meskipun tidak terlalu ramai. “Ini pun kalau cuaca mendukung, pukul 13.00 WIB menjadi trip terakhir hari ini. Kita pantau juga kalau kondisi cuaca ketika mau berangkat nanti,” katanya.

Apabila cuaca buruk, lanjut dia, kemungkinan besar kapal ferry juga tidak akan melayani penyeberangan lagi pada hari ini, dengan mempertimbangkan keselamatan bersama. Seperti diketahui, cuaca buruk melanda wilayah Aceh sejak Sabtu 28 Mei hingga hari ini.

Menurut Maulizan, saat ini kondisi curah hujan dan angin kencang di Pelabuhan Ulee Lheu sudah sedikit reda. Namun, kondisi cuaca di tengah laut belum menentu.

Kapal lambat dan kapal cepat sempat melayani penyeberangan Banda Aceh-Sabang maupun sebaliknya pada jadwal pertama pagi tadi. Namun kondisi cuaca terus memburuk sehingga membuat pelabuhan dan ASDP menghentikan pelayaran. “Tadi sekitar pukul 09.00 WIB itu kecepatan angin di laut mencapai 60 knot,” katanya.

Sebelumnya Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) meminta masyarakat mewaspadai gelombang tinggi 2,5-4 meter di perairan barat Aceh hingga Kepulauan Mentawai, Perairan Pulau Enggano, Perairan Selatan Jawa dan Samudra Hindia Selatan Jawa.

Selain itu, BMKG juga memprakirakan hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang berpotensi melanda sejumlah provinsi di Indonesia pada Minggu.

Bidang pelayaran dan masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi, diimbau untuk selalu waspada. Peringatan gelombang tinggi tersebut berlaku mulai Minggu pukul 07.00 WIB hingga Senin 30 Mei pukul 07.00 WIB.