Bagikan:

JAKARTA - Nilai tukar rupiah di pasar spot dibuka menguat pada perdagangan Selasa 20 Oktober. Rupiah dibuka menguat 35 poin ke level Rp14.673 per dolar Amerika Serikat (AS). 

Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra mengatakan, ketidakpastian stimulus AS masih membayangi pergerakan aset berisiko pagi ini.

"Meski ada kemajuan pembicaraan tapi pasar terlihat tidak mau terburu-buru masuk ke aset berisiko," ujar Ariston kepada VOI.

Stimulus fiskal ini bisa membantu pemulihan ekonomi AS di tengah pandemi dan memberikan sentimen positif ke aset berisiko. 

"Pembicaraan stimulus antara Partai Demokrat dan Republik akan berlanjut hari ini, mengejar batas waktu rilis sebelum pemilu AS, 3 November," jelasnya.

Dari dalam negeri, pasar mungkin akan mengamati aksi demo yang akan berlangsung hari ini. Menurutnya, pergerakan rupiah mungkin mendatar cenderung melemah, dengan potensi di kisaran Rp14.650-14.750.

Hingga pukul 09.00 WIB, pergerakan mata uang di Asia cenderung beragam. Dolar Taiwan menjadi mata uang dengan penguatan terbesar di kawasan setelah naik 0,27 persen.

Disusul, won Korea Selatan yang menguat 0,14 persen terhadap dolar AS. Berikutnya ada peso Filipina yang terangkat 0,08 persen serta dolar Hong Kong yang naik tipis 0,001 persen pada perdagangan pagi ini.

Sementara itu, baht Thailand menjadi mata uang dengan pelemahan terdalam di Asia setelah turun 0,16 persen. Kemudian ada yen Jepang dan ringgit Malaysia yang melemah, masing-masing 0,15 persen dan 0,14 persen terhadap dolar AS.

Selanjutnya, yuan China terlihat koreksi 0,09 persen. Diikuti, dolar Singapura yang melemah tipis 0,02 persen di pagi ini.