Sandiaga: Persiapan AVPN Conference 2022 Capai 80 Persen
Tangkapan layar Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno dalam Weekly Press Briefing, Jakarta, Senin (23/5/2022). ANTARA/M. Baqir Idrus Alatas

Bagikan:

JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengatakan persiapan Asian Venture Philanthropy Network (AVPN) Conference di Bali pada Juni 2022 mencapai 80-85 persen ditinjau dari sisi logistik, konten, dan publikasi.

“AVPN Global Conference sebagai side event Presidensi G20 diharapkan dapat berjalan dengan baik sehingga dapat memberikan dampak yang maksimal,” ujar Menparekraf Sandiaga Uno dalam jumpa pers mingguan secara virtual dilansir Antara, Senin, 23 Mei.

Ia mengharapkan kolaborasi dengan AVPN dapat membangun jaringan yang menghubungkan semua pemangku kepentingan untuk membuka akses pembiayaan filantropi kepada pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif, serta meningkatkan kepercayaan dunia internasional untuk melakukan kegiatan MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition) di Indonesia.

Di sisi logistik, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) telah meninjau melalui kesiapan venue, para pemangku kepentingan, target peserta, registrasi, akreditasi dan visa peserta, protokol kesehatan, penerapan Standar Layanan Acara (SLA), penanganan di bandara, sarana teknologi informasi, dan anggaran.

Dengan tema “Catalysing Action Towards the Asian Decade”, AVPN 2022 akan fokus terhadap empat substansi, yaitu climate action, kesehatan dan nutrisi, gender, dan peluang ekonomi.

Insyaallah Bapak Presiden (Joko Widodo) akan hadir dan membuka acara perhelatan ini,” ungkap Sandiaga .

Dari sisi publikasi, AVPN bakal disebarluaskan melalui website resmi dan media sosial G20, side events G20, Kemenparekraf, dan media sosial AVPN.

Hingga 17 Maret 2022, 500 pendaftar dari berbagai negara dikonfirmasi hadir pada kegiatan tersebut dengan 300 lebih pendaftar yang masih dalam proses kurasi.

“Jadi ini betul-betul dijaga partisipasi dari masyarakat dalam tingkat kurasi yang tinggi agar organisasinya menghasilkan diskusi yang betul-betul menghasilkan solusi,” kata Menparekraf.