BOGOR - Wali Kota Bogor Bima Arya Segiarto menyebut program Disdukcapil Go to School yang melakukan jemput bola perekaman kartu tanda penduduk (KTP) bagi pelajar kelas 10 hingga kelas 12 berkaitan dengan keperluan data pemilih dalam pemilihan umum (pemilu).
"Setiap masa Pilkada pasti melakukan pendataan semaksimal mungkin untuk (siswa) memperoleh haknya. Jadi ada kaitannya Pilkada, Pilpres, dan Pileg," kata Bima Arya usai menghadiri program perekaman KTP pada Disdukcapil Go to School di SMAN 1 Kota Bogor, Jawa Barat, Antara, Kamis, 19 Mei.
Bima menuturkan perekaman KTP elektronik bagi pelajar pada dasarnya untuk memberi tahu sejak dini hak-hak yang bisa didapatkannya.
Selain hak memilih pada pemilu, KTP yang dimiliki pelajar usia 17 tahun berguna untuk membuat surat izin mengemudi (SIM) dan mengurus kepentingan kependudukan lain.
Namun demikian, KTP elektronik pelajar atau remaja usia 17 memang sangat diperlukan untuk pendataan di KPU Kota Bogor.
Kadisdukcapil Sujatmiko Baliarto menambahkan program jemput bola perekaman KTP elektronik bagi siswa SMA sederajat mulai dari kelas 10 hingga kelas 12 di sekolah pasti akan memengaruhi data pemilih di KPU.
Akan tetapi, dia meyakinkan program ini tidak ditujukan fokus pada kepentingan politik. Kejelasan identitas pelajar atau remaja Kota Bogor akan berdampak pada keperluan masing-masing individu untuk mengurus administrasi yang mulai terpadu melalui KTP elektronik.
BACA JUGA:
Mengenai data pembaruan data calon pemilih di KPU Kota Bogor, kata Sujatmiko, pihaknya terus berkoordinasi dalam rapat yang dilaksanakan sebulan sekali.
Koordinasi pendataan akan terus dilakukan hingga tenggat waktu yang dibutuhkan oleh KPU Kota Bogor selesai.
"Jadi, datanya dari kami, KPU minta ke Disdukcapil. Kita update (mutakhirkan) terus," katanya.