REJANG LEBONG - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu-Lampung meragukan keaslian video penampakan harimau sumatera di jalan provinsi antara Kabupaten Lebong dengan Bengkulu Utara yang beredar di media sosial.
Kepala Seksi Konservasi Wilayah I BKSDA Bengkulu-Lampung, Said Jauhari mengatakan, video tersebut sama persis dengan kejadian pada bulan 20 Februari 2022 lalu di kawasan Hutan Lindung Bukit Daun, wilayah Bukit Resam. Dia menduga video merupakan daur ulang yang di isi suara serta teks.
"Kalau yang asli videonya lama tidak ada menyebut gaes-gaes pula. Kalau ada ahli IT ini bisa di uji keaslian video tersebut, kalau posting hoaks bisa dikenakan pidana," kata dia saat dihubungi di kantornya di Rejang Lebong, Antara, Jumat, 13 Mei.
Video penampakan harimau sumatera hampir sama dengan video sebelumnya dan tidak menyebutkan kapan waktunya.
Pada video yang beredar ini, kata dia, harimau yang nampak tidak jelas dan hanya berdiri di pinggir jalan seperti foto. Sejauh ini pihaknya belum menerima informasi di lapangan jika ada kejadian berulang.
Meski demikian jajarannya dari KPHL Resort Bukit Daun di Danau Tes Lebong tetap mencari informasi kebenarannya kepada masyarakat di wilayah Kecamatan Padang Bano, karena hanya heboh di dunia maya saja.
"Saya juga belum ada info kebenarannya di lapangan, teman-teman masih cari info di lapangan karena yang diposting itu tidak menyebutkan tanggal dan harinya kapan," demikian Said Jauhari.
BACA JUGA:
Video kemunculan harimau sumatera di perbatasan antara Kabupaten Bengkulu Utara dan Lebong dengan durasi 50 detik ini viral di media sosial facebook aplikasi berbagi pesan WhatsApp setelah diunggah oleh warga.