Bagikan:

JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan Indonesia sudah mulai menuju transisi dari pandemi menuju endemi. Hal ini didasari oleh beberapa indikator dan dari data yang ada.

"Intinya pokoknya dilihat dari angka kasus aktif, positivity rate, tingkat okupansi rumah sakit, kemudian angka kematian sekarang sudah ada tanda-tanda bukan tertinggi dari penyakit yang ada," kata Muhadjir dalam keterangan tertulisnya yang dikutip Kamis, 12 Mei.

Selain itu, Muhadjir menyebut angka kematian akibat COVID-19 di Tanah Air sudah turun bahkan tak lagi berada di urutan ke-14.

Hal ini didasari dari hasil survei internal Kemenko PMK pada 18 rumah sakit di rumah sakit DKI Jakarta pada bulan Februari. Alih-alih COVID-18, angka kematian justru tertinggi dari penyakit kanker maupun pneumonia.

"Yang paling tinggi kematian itu kanker, kemudian pneumonia, peneumonia non spesifik, dan sekarang COVID-19 yang meninggal sudah di ranking 14. Jadi sudah bukan lagi ancaman," ujar Muhadjir.

Meskipun kasus COVID-19 sudah semakin membaik, Menko PMK meminta masyarakat untuk tetap waspada dan berhati-hati. Sebab, kasus meninggal dan yang terjangkit juga masih ada.

"Tetapi dilihat dari beberapa indikator itu kita sebetulnya de facto (secara fakta) sudah menuju ke endemi," imbuhnya.

Muhadjir mengatakan, transisi pandemi ke endemi ini dipertaruhkan setelah libur lebaran Idul Fitri. Apabila setelah Idul Fitri tidak ada tambahan kasus yang signifikan, COVID-19 di Indonesia akan segera menjadi endemi.

"Taruhannya setelah libur tahunan ini. Kalau nanti setelah Idul Fitri, dua minggu atau tiga minggu nanti tidak ada kenaikan kasus. Maka kita optimis segera transisi ke endemi," pungkasnya.