Bagikan:

JAKARTA - Bupati Merauke, Papua, Romanus Mbaraka mendorong percepatan pemekaran wilayah Papua Selatan menjadi daerah otonomi baru (DOB) di tanah Papua.

"Pada dasarnya kami di Papua Selatan, Merauke, Mappi, Boven Digoel, dan Asmat, secara 'totality' sangat setuju pemekaran dapat dilakukan dan dipercepat," kata Romanus dalam keterangannya, dikutip dari Antara, Sabtu 30 April.

Langkah tersebut dinilai dapat mempercepat pembangunan di Tanah Papua. Romanus menegaskan itu setelah Badan Legislasi (Baleg) DPR RI mengesahkan 3 Rancangan Undang-undang (RUU) terkait pembentukan provinsi baru di Papua menjadi UU.

Tiga RUU tersebut, yakni mengatur pembentukan Provinsi Papua Selatan, Papua Tengah, dan Papua Pegunungan Tengah.

Dia menegaskan pemekaran tiga provinsi baru tersebut harus dipercepat untuk mendorong percepatan pembangunan, meningkatkan pelayanan, pemerataan, kesejahteraan masyarakat, dan mendukung penyelenggaraan pemerintahan.

Hal itu mengingat berbagai hambatan terkait pembangunan di Papua yang salah satunya menyangkut luasnya cakupan wilayah. Romanus menyadari selama ini pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk mendukung pembangunan di Papua.

Langkah itu, katanya, seperti peningkatan infrastruktur, dana otonomi khusus (otsus), dan berbagai upaya lainnya. Namun, karena cakupan wilayah Papua yang begitu luas, upaya tersebut belum membuahkan hasil maksimal dalam mencapai target kesejahteraan masyarakat.

"Dengan luas wilayah yang sedemikian rupa, mau tidak mau, dan suka tidak suka (pemekaran harus dipercepat)," katanya.

Di lain sisi, lanjut Romanus wilayah Papua Selatan memiliki berbagai potensi yang dapat mendukung pemekaran, baik di sektor pangan maupun sektor lainnya.

Selain itu, kata dia, aspek keamanan di wilayah tersebut dinilai dapat terjaga dengan baik. Karena itu, pemekaran di wilayah Papua Selatan perlu terus didorong.

"Di Selatan Papua kami hidup penuh damai. Seluruh masyarakat di Selatan Tanah Papua setuju untuk pemekaran. Karena Papua adalah bagian integral dari Indonesia," ujar Romanus.