Bagikan:

JAKARTA - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan Rusia dapat menggunakan senjata kimia di Ukraina, meminta Barat untuk menjatuhkan sanksi keras pada Moskow yang akan menghalangi pembicaraan tentang penggunaan senjata tersebut.

Ada laporan yang belum dikonfirmasi pada Hari Senin, yang menunjukkan bahwa senjata kimia digunakan di kota pelabuhan Mariupol, di Ukraina selatan yang terkepung.

"Kami memperlakukan ini dengan sangat serius," kata Zelenskiy dalam video pidato malamnya pada Hari Senin, melansir Reuters 12 April.

Kendati demikian, Presiden Zelensky tidak mengatakan senjata kimia telah digunakan.

"Saya ingin mengingatkan para pemimpin dunia, bahwa kemungkinan penggunaan senjata kimia oleh militer Rusia telah dibahas. Dan pada saat itu, itu berarti perlu untuk bereaksi terhadap agresi Rusia dengan lebih keras dan lebih cepat," ujar Presiden Zelensky.

Petro Andryushchenko, ajudan walikota Mariupol, menulis di saluran Telegramnya, bahwa laporan tentang serangan kimia belum dikonfirmasi dan dia berharap untuk memberikan perincian dan klarifikasi nanti.

Terpisah, sekretaris pers Pentagon John Kirby mengatakan Amerika Serikat mengetahui laporan tersebut.

"Kami tidak dapat mengonfirmasi saat ini dan akan terus memantau situasi dengan cermat," ujar Kirby.

"Laporan-laporan ini, jika benar, sangat memprihatinkan dan mencerminkan kekhawatiran yang kami miliki tentang potensi Rusia, untuk menggunakan berbagai agen pengendali kerusuhan, termasuk gas air mata yang dicampur dengan bahan kimia, di Ukraina," paparnya.

Invasi Rusia, yang telah menewaskan ribuan orang dan membuat jutaan orang mengungsi, telah bergeser dari gerbang Kyiv ke timur Ukraina, dengan serangan besar-besaran yang diperkirakan akan terjadi di sana.

Sementara itu, Uni Eropa mengatakan pada Hari Senin, lebih banyak sanksi terhadap Rusia adalah sebuah pilihan.

"Sudah waktunya untuk membuat paket ini sedemikian rupa, sehingga kita tidak akan mendengar, bahkan kata-kata tentang senjata pemusnah massal dari pihak Rusia," tutur Presiden Zelensky.

"Embargo minyak terhadap Rusia adalah suatu keharusan. Setiap paket sanksi baru terhadap Rusia yang tidak mempengaruhi minyak akan diterima di Moskow dengan senyuman," tegasnya.