Angka Stunting di Manggarai Timur NTT Berkurang Pesat, Dari 23.877 Anak Menjadi 2.766
Seorang ibu mengendong untuk menjalani pemeriksaan kesehatan di desa Bokong, Kabupaten Kupang, NTT (ANTARA)

Bagikan:

KUPANG - Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT)  menyebutkan anak penderita kekerdilan yang ada di wilayah itu masih tersisa 2.766 orang dari sebelumnya mencapai 23.877.

"Kasus kekerdilan di Kabupaten Manggarai Timur mengalami penurunan yang tajam hingga saat ini hanya tersisa 11,6 persen. Penurunan penderita kekerdilan ini sebagai dampak banyaknya intervensi yang dilakukan pemerintah dalam mengatasi kekerdilan melalui berbagai program," kata pejabat Bapedalitbangda Kabupaten Manggarai Timur, Sandri Apul ketika dihubungi dari Kupang, Antara, Rabu, 23 Maret.

Menurut dia sesuai data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai Timur pada 16 Maret 2022 bahwa jumlah anak-yang masih mengalami kekerdilan di wilayah itu 2.766 orang sesuai hasil penimbangan berat badan yang dilakukan pada Februari 2022 lalu.

Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur sedang berupaya untuk menurunkan kasus kekerdilan hingga delapan persen dari 2.766 anak penderita kekerdilan. Langkah-langkahnya seperti, intervensi pemberian makanan tambahan pada anak yang mengalami kekerdilan saat kegiatan pemeriksaan kesehatan di posyandu.

Selain itu kata dia juga melakukan pemberian vitamin tambah darah bagi ibu-ibu hamil sebagai upaya mencegah adanya kasus kekerdilan pada anak.

Menurut Sandri Apul dukungan kepala desa di Kabupaten Manggarai Timur dalam mengatasi persoalan kekerdilan pada anak sangat aktif dengan menggerakkan para ibu-ibu desa mengatasi kekerdilan melalui pemberian makanan tambahan bagi setiap anak yang menderita kekerdilan di desa setempat.

"Ada salah satu desa di Kecamatan Lamba Leda yang sudah bebas dari masalah kekerdilan karena masyarakatnya sangat aktif dalam membantu kebutuhan makanan bergizi bagi anak-anak yang mengalami kekerdilan," kata Sandri Apul.