JAKARTA - Invasi Rusia ke Ukraina masih terus berlangsung. Belum ada tanda-tanda kedua negara yang tengah berkonflik itu mengambil jalan damai.
Meski telah melakukan sejumlah perundingan, belum ada kesepakatan damai yang diambil Rusia dan Ukraina.
Delegasi Indonesia pada pertemuan ASEAN+3 mengusulkan pembentukan komite ad hoc untuk mediasi Rusia dan Ukraina yang saat ini tengah berkonflik. Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR Republik Indonesia, Fadli Zon, berharap usulan yang telah disepakati dalam pertemuan ASEAN+3 dapat dibawa ke forum yang lebih luas, Asian Pacific Group (APG).
"Komite ad hoc (yang bertugas) untuk bicara ke dua parlemen, Rusia dan Ukraina. Itu yang kami usulkan," kata Fadli Zon saat ditemui usai menghadiri pertemuan ASEAN+3, seperti dikutip dari Antara.
Menurut Fadli Zon, keberpihakan pada satu pihak, sebagaimana ditunjukkan oleh banyak delegasi dari Eropa, tidak dapat meredam konflik dan menyelesaikan masalah.
BACA JUGA:
Menurut dia, konflik hanya dapat berakhir jika jalur dialog antara dua pihak mulai terbuka.
"Kami berharap parlemen punya peran menjembatani dan mencari solusi dari konflik ini, bukan sekadar melakukan attack (menyerang) salah satu pihak, karena itu tidak menyelesaikan masalah," tutur Ketua BKSAP DPR RI.
Dalam kesempatan yang sama, ia menyampaikan Indonesia telah diutus oleh forum ASEAN+3 untuk membawa usulan itu ke pertemuan Asian Pacific Group yang diadakan di BICC hari ini.
Forum APG, yang akan dipimpin oleh delegasi dari Vietnam, juga merupakan acara sampingan dari Sidang Ke-144 IPU.
Meskipun Sidang ke-144 IPU menyoroti konflik Rusia dan Ukraina, delegasi dari dua negara itu tidak hadir.
Walaupun demikian, IPU tetap berkomitmen membahas masalah itu dan mencari resolusi yang dapat menghentikan invasi dan mendesak dua pihak gencatan senjata, kata Presiden IPU Duarte Pacheco di Nusa Dua, Bali, Sabtu (19/3).
Indonesia untuk pertama kalinya menjadi tuan rumah sidang tahunan IPU. Sidang Ke-144 IPU pada tahun ini digelar di Bali International Convention Centre (BICC) Nusa Dua, pada 20--24 Maret 2022.