Bagikan:

JAKARTA - Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, mengklaim bahwa kondisi Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciliwung saat ini semakin baik, meski diakuinya pula masyarakat sekitar masih kerap menjadikannya sebagai 'tempat sampah raksasa' tempat membuang segala macam limbah sehari-hari.

Riza juga mengakui bahwa wilayah DAS Ciliwung harusnya bisa diposisikan sebagai kawasan yang penting, seperti halnya terjadi sejak zaman dulu kala.

"Lingkungan DAS Ciliwung saat ini bisa dibilang semakin baik, semakin asri dan bersih. Terlebih dengan sudah banyak dilakukannya penghijauan," ujar Riza, di Jakarta, sebagaimana dilansir Antara, Sabtu, 12 Maret.

Riza berkisah, wilayah Ciliwung sejak 5.000 tahun lalu memang telah menjadi kawasan penting, dengan posisinya sebagai sumber kehidupan orang Betawi. Hal ini tidak lepas dari posisi Sungai Ciliwung sebagai salah satu akses utama dari laut menuju ke pedalaman.

"Kita kalau bicara Ciliwung, sudah banyak sejarahnya. Menurut para sejarawan dulu, sejak 5.000 tahun yang lalu Ciliwung sudah menjadi sumber kehidupan warga Betawi. Dari zaman dahulu ya. Orang dulu biasanya masuk dari laut lalu melalui sungai sampai ke daratan," tutur Riza.

Dengan demikian, menurut Riza, Sungai Ciliwung memiliki ekosistem tersendiri sebagai aliran air yang panjangnya kurang lebih mencapai 120 kilometer dari hulu ke hilir.

Dengan posisinya yang demikian penting, Riza meminta masyarakat untuk mau mengubah pola pikir (mindset) terkait sungai yang selama ini seolah dianggap tidak penting keberadaannya. Mindset yang salah itu lah yang dianggap Riza menjadi penyebab masih banyaknya masyarakat yang dengan entengnya membuang sampah secara sembarangan ke Sungai Ciliwung.

"Kepedulian masyarakat terhadap sungai masih kurang. Masyarakat kita masih menjadikan sungai sebagai tempat sampah raksasa. Ini yang perlu kita perbaiki. Kita harus bisa mencontoh negara-negara maju, yang menjadikan sungai sebagai beranda depan rumah yang bersih, rapi dan indah. Kita harus mengarah ke sana," tegas Riza.