KENDARI - Pemerintah Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) menggelar peringatan hari Perempuan Internasional dengan penandatanganan Deklarasi Ramah Perempuan dan Peduli Anak di kawasan Tugu Religi Alun-alun Kendari.
"Melalui kegiatan hari ini, saya meminta seluruh masyarakat agar dapat mengikis bias gender yang masih sering terjadi, seperti di tempat kerja, sekolah maupun perguruan tinggi," kata Wali Kota Kendari, Sulkarnain Kadir, saat usai menandatangani deklarasi tersebut, Jumat 11 Maret.
Dengan begitu kata dia, kesetaraan terhadap perempuan dapat tercapai. Sehingga, dunia menjadi lebih beragam, adil, inklusif dan bebas dari bias, stereotip maupun diskriminasi.
“Kesetaraan di sini yang kita maksud adalah kemitraan, saling mengisi, saling menguatkan dan saling melengkapi,” kata wali kota dikutip Antara.
Ketua Tim Penggerak (TP) Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kota Kendari, Sri Lestari Sulkarnain, yang hadir dalam kesempatan itu mengatakan, peringatan hari perempuan sedunia merupakan daya ungkit bagi perempuan untuk terus berprestasi, berinovasi serta terus belajar.
"Dimanapun perempuan berada, ia tetaplah seorang wanita yang fitrahnya penuh cinta dan kasih,” katanya.
Di sisi lain kata dia, perempuan juga siap berkorban agar bisa memberikan manfaat baik di ranah publik maupun domestik.
BACA JUGA:
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak Kota Kendari, Sitti Ganef, mengatakan perkembangan perempuan di Sultra, khususnya di Kota Kendari sangat signifikan karena banyaknya perempuan yang berkiprah di ruang publik dan bidang lainnya.
"Kesetaraan gender bukan berarti kita monopoli tugas-tugas yang menjadi kodrat laki-laki, tetapi bagaimana kita bisa bermitra,” kata Ganef.
Ia berharap dengan peringatan hari Perempuan Internasional perempuan harus bisa maju, mandiri dan punya wawasan luas menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman.
Kegiatan ini diikuti Sekda dan sejumlah kepala OPD lingkup Pemkot Kendari.