Lewat Program 'Ojo Kawin Bocah,' Pemprov Jateng Komitmen Mengurangi Angka Stunting di Berbagai Daerah
Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Sumarno (ANTARA/HO-Humas Pemprov Jateng)

Bagikan:

JATENG - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menggencarkan program untuk mengurangi angka anak penderita tengkes atau stunting di berbagai daerah sebagai upaya mewujudkan Generasi Indonesia Emas 2045.

"Penurunan stunting (tengkes) Jateng melampaui capaian nasional, tapi semua harus terus berupaya meningkatkan kinerja karena sesuai dengan visi Pemerintah RI pada tahun 2045 untuk mewujudkan Generasi Indonesia Emas," kata Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Sumarno di Semarang, Antara, Kamis, 10 Maret.

Generasi emas bangsa Indonesia dimulai dari keluarga sehingga berbagai pihak harus bersama-sama berupaya menyelesaikan masalah yang menghambat terwujudnya hal tersebut.

Pemprov Jateng, sambung Sumarno, sudah ada beberapa program untuk mencegah pernikahan usia dini dan tengkes, salah satunya adalah Program "Ojo Kawin Bocah".

Sekda Sumarno menekankan tengkes tidak hanya dicegah setelah kelahiran melainkan sejak sebelum pernikahan atau pranikah sehingga sebelum menikah harus mendapat perhatian dari berbagai pihak.

Ia bahkan menyebut pernikahan usia dini juga merupakan penyebab utama tengkes.

"Tidak kalah penting adalah dukungan dari kalangan akademisi melalui berbagai program di antaranya melalui kuliah kerja nyata (KKN) dengan melibatkan mahasiswa, apalagi keluarga berencana dan 'stunting' masuk program pengentasan kemiskinan di Jateng," ujarnya.