Bagikan:

JAKARTA - Ada isu yang berhembus kalau Presiden Joko Widodo akan kembali melakukan reshuflle kabinet pekan terakhir bulan ini. Bertepatan Rabu Pon --hari yang kerap dipilih Jokowi.

Reshuffle ini disebut untuk mengakomodasi Partai Amanat Nasional (PAN) mengisi kursi menteri di kabinet. Diketahui, PAN telah menjadi anggota koalisi partai politik (parpol) pendukung pemerintah sejak Agustus 2021.

Menanggapi hal itu, Politikus senior PDI Perjuangan (PDIP) Hendrawan Supratikno mengimbau publik untuk menunggu keputusan resmi Presiden Joko Widodo. Sebab, kata dia, pengangkatan dan pemberhentian menteri kabinet merupakan hak prerogatif presiden.

Terlebih reshuffle kabinet diisukan untuk mengakomodir PAN mendapatkan jatah menteri.

"Sebaiknya kita tunggu dengan sabar saja, karena reshuffle itu sepenuhnya hak prerogatif Presiden," ujar Hendrawan saat dihubungi, Rabu, 9 Maret.

Menurut Hendrawan, sebaiknya semua pihak khususnya pemerintah fokus saja pada langkah-langkah mencari solusi terhadap lonjakan harga kebutuhan pokok belakangan ini. Daripada sibuk menanggapi kabar reshuffle.

"Kita pikir yang lebih penting, bagaimana pemerintah bisa lebih sigap dan efektif mengatasi lonjakan harga-harga kebutuhan pokok jelang puasa dan Idulfitri. Ingat, inflasi itu menggerogoti daya beli masyarakat, kesejahteraan masyarakat," kata dia.

Hendrawan juga minta elemen bangsa tidak menghabiskan energi untuk hal yang tidak penting, termasuk soal bagi-bagi kekuasaan. Terlebih kata dia, wacana reshuffle sudah berkali-kali disampaikan atau diberitakan.

"Fokus kita jangan pada bagi-bagi kekuasaan, tetapi bagi-bagi kesejahteraan," tandasnya.