IHSG Dibuka Nyaris Stagnan, Analis Rekomendasikan Saham Astra dan BTN
Gedung Bursa Efek Indonesia. (Angga Nugraha/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di zona hijau pada perdagangan Kamis 17 September. IHSG dibuka nyaris stagnan, atau hanya 0,03 poin ke level 5.058,51.

Membuka perdagangan, 39 saham menguat, 31 saham melemah, dan 46 saham stagnan. Volume perdagangan tercatat 43,08 juta lembar saham dan ditransaksikan senilai Rp44,35 miliar

IHSG pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak variatif, berpeluang menguat kembali setelah kemarin berakhir di zona merah dengan pelemahan 0,83 persen ke level 5.058. Menurut analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk (RELI), Lanjar Nafi, laju IHSG berpeluang mengalami technical rebound menuju target resistance di level 5.150.

"Secara teknikal, terdapat sinyal bahwa pergerakan IHSG akan bertahan di atas level psikologis 5.000," kata Lanjar, dalam risetnya.

Dia menyebutkan, IHSG berpotensi bergerak variatif dan mencoba kembali ke zona positif, dengan support-resistance di level 5.000-5.150.

Dengan demikian, ia merekomendasikan investor untuk mengoleksi sejumlah saham unggulan pada perdagangan hari ini, yakni PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT Astra International Tbk (ASII), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), dan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN).

Sementara itu, analis PT Binaartha Parama Sekuritas, Muhammad Nafan Aji Gusta Utama, mengatakan pergerakan IHSG akan melanjutkan proses penurunan.

Sejauh ini, kata dia, ada potensi pelemahan lanjutan pada pergerakan IHSG , sehingga indeks berpeluang menuju level support terdekat.

"IHSG sedang berupaya untuk mempertahankan level support terdekat di posisi 4.975, sedangkan target resistance yang akan digapai berada di level 5.097," ujar Nafan.

Lebih lanjut dia menyebutkan, potensi pelemahan pada laju IHSG hari ini bisa dimanfaatkan investor dengan mengakumulasi pembelian saham PT Bank Jatim Tbk (BJTM), PT Ciputra Development Tbk (CTRA), PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), dan PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK).