Bagikan:

JAKARTA - Pemerintah Kota Jakarta Barat (Pemkot Jakbar) mengingatkan kepada warga akan pentingnya memilah sampah, khususnya sampah organik dan anorganik dari rumah tangga.

"Kita kembali mengingatkan untuk memilah sampah rumah tangga. Pemilihan sangat penting karena berkaitan dengan proses pengolahan sampah berikutnya," kata Pelaksana tugas Kepala Seksi Pengawasan dan Pengendalian Dampak Lingkungan dan Kebersihan Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Barat, Enrile Indro Prasetyo, saat dihubungi di Jakarta, Dikutip dari Antara, Rabu, 2 Maret.

Ia menjelaskan, kurangnya kesadaran warga terlihat dari temuan petugas di lapangan yang mendapati banyak sampah organik dan anorganik tercampur dalam satu wadah.

Hal tersebut, katanya, justru menyulitkan petugas lantaran harus memilah sampah yang ada di dalam tong dengan cara manual.

Jika sampah sudah dipilih sejak dari rumah tangga, petugas bisa dengan mudah mengangkut sampah tersebut ke tempat pembuangan sampah per rukun warga (RW).

Di sana, petugas Penyedia Jasa lainnya Orang Perorangan (PJLP) Suku Dinas Lingkaran Hidup akan mengarahkan warga untuk memilih sampah mana yang layak untuk diolah kembali.

"Kalau mau diarahkan untuk dimasukkan ke dalam bank sampah juga bisa. Kan nantinya akan ada nilai ekonomisnya juga," kata Enrile.

Enrile pun mengambil contoh kegiatan pemanfaatan sampah organik menjadi pupuk kompos di Kelurahan Joglo, Kecamatan Kembangan Jakarta Barat.

Warga di kawasan Joglo pada akhirnya bisa memanfaatkan sampah tersebut karena sedari awal sudah melakukan pemilihan di rumah tangga.

Jika kebiasaan itu diterapkan di seluruh rumah tangga, dia yakin 50 persen dari sampah di wilayah Jakarta Barat bisa dimanfaatkan kembali sebagai barang berguna.

"Kita jadi bisa mengurangi sampah yang dikirim ke tempat pembuangan sampah Bantar Gebang karena kita tahu sendiri kondisi di sana sudah 'overload' (berlebih)," jelas dia.