Bagikan:

PALU - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Palu memprakirakan selama sepekan sebagian wilayah Sulawesi Tengah berpotensi terjadi angin kencang yang berdampak pada tinggi gelombang khususnya di perairan Teluk Palu.

Kepala BMKG stasiun Meteorologi Palu, Nur Alim mengatakan, potensi angin kencang diprakirakan akan terjadi siang hingga sore hari yang berdampak pada tinggi gelombang laut di atas 1,5 meter. “Imbauan kami agar nelayan tradisional tidak melaut pada waktu sore menjelang malam hari,” katanya di Palu, Antara, Selasa, 1 Maret.

Nur Alim menjelaskan, sepekan ke depan curah hujan akan normal setelah fenomena la nina berakhir di bulan Februari 2022. “Permasalahannya dalam proses normal ini biasanya diiringi angin yang relatif lebih kencang,” jelasnya.

Selain berdampak di perairan Teluk Palu, potensi angin kencang juga diprakirakan akan melanda wilayah Kabupaten Sigi.

“Di daerah darat dampaknya tidak begitu signifikan jika dibandingkan di laut,” sebut Nur Alim.

Sementara itu potensi hujan masih akan terjadi di sebagian wilayah di Sulawesi Tengah dengan intensitas ringan hingga sedang yang terjadi pada sore hingga malam hari.

Terkait prakiraan cuaca ini masyarakat diminta tetap waspada bencana alam banjir di daerah sungai dan longsor di wilayah pegunungan.

“Tidak deras tetapi hujan mengguyur dalam waktu yang lama sehingga diimbau kurangi aktivitas di malam hari, apalagi perjalanan ke luar kota cukup berbahaya,” terangnya.

Pasca fenomena la nina yang terjadi sejak November 2021 hingga Februari 2022, cuaca ekstrim pun berakhir dan suhu di Kota Palu juga diprediksi akan kembali normal.

“Momen suhu terendah di suatu daerah itu hal normal, bisa terjadi tetapi tidak selalu,” tutur Nur Alim.

“Pada intinya kita tetap waspada untuk meminimalisir dampak akibat cuaca yang terjadi. Tetap ikuti perkembangan cuaca yang kami informasikan,” demikian Nur Alim.