Perjuangan Panjang Tim Damkar yang Berjibaku Evakuasi Buaya Seberat 700 Kg
Foto via Antara

Bagikan:

JAKARTA - Petugas Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Provinsi Riau, berhasil mengevakuasi buaya muara dengan panjang 5,20 meter dan beratnya 700 Kg. Buaya ini sempat menyerang salah seorang warga Desa Sungai Piyai Kecamatan Kuindra beberapa waktu lalu.

Kata Kepala Dinas PKP Kabupaten Inhil, Eddiwan Shasby, buaya berbobot 700 kg tersebut dievakuasi tim reaksi dari Sungai Piyai, Kecamatan Kuindra pada Minggu 20 Februari pagi kemarin.

Proses evakuasi buaya muara berlangsung selama sekitar dua jam. Meski sempat mengalami kesulitan karena ukuran buaya yang cukup besar, namun evakuasi berhasil dilakukan.

"Alhamdulillah, operasi yang dilakukan Tim TRC Dinas PKP berjalan lancar. Keletihan dalam melaksanakan tugas terbayarkan dengan keberhasilan penangkapan buaya hari ini,” ucap Eddiwan Shasby, Senin 21 Februari.

Eddiwan mengatakan meski sudah menyusun sejumlah langkah untuk evakuasi, tim reaksi cepat masih juga mengalami beberapa kegagalan selama proses evakuasi. Selain ukuran buaya yang sangat besar, keberadaan buaya yang sering menampakkan diri di lima titik aliran sungai yang susah dijangkau.

Dinukil dari Antara, regu tim reaksi cepat Damkar Inhil yang berjumlah 12 orang berhasil mengevakuasi dan membawa buaya muara tersebut ke Mako Damkar Inhil untuk diamankan sembari menunggu koordinasi lebih lanjut dengan BKSDA Rengat.

Eddiwan juga mengingatkan kepada masyarakat agar tidak lengah serta berhati-hati di sekitar lokasi ditemukan buaya karena tidak menutup kemungkinan masih ada buaya lain.

Menurut dia, beberapa hal yang perlu diwaspadai karena berpotensi munculnya buaya adalah ketika cuaca musim penghujan dan air pasang.

Sebelumnya, buaya muara tersebut sempat menyerang warga, keberadaan buaya tersebut meresahkan masyarakat.

Nurlela salah seorang warga Sungai Lindu, Kecamatan Kuindra, menjadi korban terkaman buaya. Nurlela diseret oleh buaya tersebut saat sedang mengambil air di sungai.

Meski sempat ada perlawanan, Nurlela akhirnya mengalami luka dengan 24 jahitan di bagian punggung, tangan dan di bagian kaki.