Bagikan:

SURABAYA - Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya, Supomo, menyampaikan permohonan maaf atas kesalahan input gambar logo PDIP di program GURUku. Kesalahan input ini terjadi saat guru Afita Nurul Aini mengajar.

"Saya mohon maaf atas nama Dispendik karena kemarin ada salah satu guru kami waktu mengajar terjadi kesalahan input gambar. Jadi, Bu Afita ini sudah mengajar empat kali hingga kemarin, dan tiga kali mengajar selama ini, Alhamdulillah sangat baik dan tidak ada masalah," kata Supomo, dalam keterangan tertulis kepada wartawan yang dikutip, Jumat, 11 September.

Supomo menjelaskan, para guru yang dijadikan pengajar di program GURUku SBO TV ini adalah guru terbaik di Kota Surabaya, salah satunya Afita. Afita adalah lulusan perguruan tinggi negeri di Kota Surabaya dengan IPK 3,75. 

"Bahkan, selama mengajar di SD, dia juga mendapatkan predikat baik, perilakunya juga baik, sopan santunnya juga baik. Makanya dia direkomendasikan untuk menjadi guru pengajar di program SBO ini," kata dia.

Supomo menegaskan Afita tidak pernah mengikuti organisasi apapun selama ini. Bahkan Afita juga mengaku tidak sengaja melakukan kesalahan, lantaran kurang fokus dan human error, akhirnya terjadi kesalahan tersebut. 

"Jadi ini murni human error, karena bagaimana pun juga manusia adalah tempatnya salah. Sehingga tidak ada tendensi apapun dan tidak berkaitan dengan siapapun dan apapun," jelasnya.

Supomo memastikan setiap hari Sabtu, Dispendik selalu rutin melakukan evaluasi, pembekalan dan pemeriksaan materi yang akan disampaikan dalam program GURUku di SBO TV maupun di TV9 yang juga menyiarkan secara live pembelajaran daring ini. Dia menyebut materi yang disampaikan berasal dari buku tema yang dibuat oleh Kementerian Pendidikan, sehingga materinya tidak keluar dari konteks pembahasan.

"Jadi, kalau dari SOP-nya sudah tidak ada masalah, dan saat itu Bu Afita ini guru pengganti, karena guru yang seharusnya mengajar sedang sakit," ujarnya.

Setelah evaluasi, kemungkinan pembelajaran daring via televisi ini tidak akan dilakukan secara live. Namun, akan dilakukan tapping (siaran tunda) terlebih dahulu supaya materi-materi yang disampaikan oleh pihak guru bisa lebih aman.

"Tapi memang kalau tapping itu siswa tidak bisa berdialog atau bertanya langsung kepada guru. Kalau selama ini kan kita live sehingga siswa bisa langsung bertanya kepada guru yang mengajar, dan proses seperti ini sudah seperti di kelas," kata dia.

Sementara itu, Afita Nurul Aini, guru SDN Tembok Dukuh IV yang saat itu mengajar juga menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh masyarakat luas yang telah menyaksikan tayangan tersebut. Ia mengaku lalai dan tanpa sengaja memasukkan gambar yang tidak sesuai dengan materi.

"Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada masyarakat. Saya juga menyampaikan terimakasih banyak kepada media yang telah diberikan ruang untuk klarifikasi kelalaian saya ini," kata Afita.

Afita menjelaskan saat mengajar di SBO TV pada Hari Selasa itu, ia bertugas sebagai guru pengganti, karena guru yang seharusnya mengajar sedang sakit. Afita juga menyiapkan materinya, dan ia setorkan garis besarnya saja kepada Dispendik Surabaya, dan langsung dikroscek dengan kondisi materi yang kurang lengkap.

"Nah, kesalahan saya adalah saya melengkapi semua materi itu di Hari Senin, dan di Hari Senin itu saya kurang konsentrasi dan kurang teliti, sehingga gambar yang saya masukkan kurang tepat atau salah. Jadi, itu tidak ada unsur kesengajaan sama sekali, atau motif apapun dari saya. Ini murni benar-benar ketidaksengajaan dan kurangnya konsentrasi dari saya, jadi saya mohon maaf sebesar-besarnya," katanya.

Sementara perwakilan SBO TV, Wawan Andrianto, memastikan setelah mengetahui adanya kesalahan pada gambar yang dimasukkan pada saat guru mengajar itu, pihak SBO langsung mengedit gambar tersebut.

"Jadi, ketika ada kesalahan langsung kami edit, sedangkan yang beredar di luar, itu bukan dari akun resmi SBO TV, karena memang banyak sekali yang mengunduh tayangan tersebut. Setelah kami edit, logo yang salah itu tidak lagi muncul," katanya.

Sebelumnya, program pembelajaran yang disiarkan secara live oleh SBO TV dan streaming YouTube pada 8 September 2020. menampilkan gambar logo PDIP sebagai simbol sila keempat Pancasila. Tayangan ini sempat viral diulas di media sosial dan media massa.