PSBB Bikin IHSG Dibuka Anjlok 2 Persen, Berpotensi <i>Trading Halt</i> Lagi?
Gedung Bursa Efek Indonesia. (Angga Nugraha/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka kembali melemah. IHSG akhir pekan, Jumat 11 September, dibuka anjlok 2,04 persen atau 99,71 poin ke level 4.791,76.

Membuka perdagangan 9 saham menguat, 118 saham melemah, dan 26 saham stagnan. Volume perdagangan tercatat 83,57 juta lembar saham dan ditransaksikan senilai Rp134,98 miliar.

Analis Artha Sekuritas Dennies Christopher mengatakan IHSG diprediksi masih akan melanjutkan pelemahannya pada perdagangan hari ini. Kemarin, IHSG melemah 5 persen akibat panic selling sejak sesi pertama perdagangan setelah pemerintah daerah DKI Jakarta akan kembali menerapkan PSBB total.

"PSBB akan menyebabkan banyak aktivitas termasuk aktivitas perekonomian tidak akan bisa berjalan normal," ujar Dennies dalam riset hariannya.

Adapun, Dennies memproyeksikan IHSG akan kembali bergerak dalam tren koreksi pada perdagangan Jumat ini dengan level resistance 5.157-5.024 dan level support 4.818-4.745.

Lebih lanjut, dia menyebut pergerakan masih dipengaruhi kekhawatiran akan tingginya kasus COVID-19 di Indonesia di mana akan kembali diberlakukan pembatasan yang akan mempengaruhi perekonomian hingga akhir kuartal III 2020.

Sementara itu, sejumlah saham yang layak dicermati pada perdagangan hari ini menurut Dennies antara lain saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk, (TLKM), dan PT HM Sampoerna Tbk (HMSP).

Perkiraan berbeda disampaikan analis Reliance Sekuritas Indonesia, Lanjar Nafi. Ia menyebutkan bahwa pergerakan IHSG berpeluang untuk mengalami technical rebound, meski terdapat tekanan aksi jual cukup besar.

Secara teknikal, menurut Lanjar, di tengah tekanan aksi jual yang masih cukup besar, IHSG berpotensi untuk bertahan di atas 4.820 dan kembali mencoba bergerak di atas 4.900, dengan support-resistance di level 4.800-4.950.

Nah, di tengah potensi pembalikan arah pada laju IHSG hari ini, Lanjar menyodorkan sejumlah saham yang bisa dicermati pelaku pasar, yakni PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk BBRI, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM), dan PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR).