JAKARTA - Anggota Komisi I DPR dari Fraksi PDIP TB Hasanuddin mengatakan penunjukkan Mayor Jenderal (Mayjen) Maruli Simanjuntak menjadi Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) sudah sesuai prosedur.
Dia menepis penunjukkan Maruli dipolitisasi. Diketahui, Maruli merupakan menantu dari Menteri Koordinator bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.
"Saya tidak melihat itu (politis, red) karena sudah memenuhi prosedur yang benar," ujar TB Hasanuddin di gedung DPR, Senin, 24 Januari.
Menurut politikus PDIP itu, Maruli merupakan sosok prajurit berprestasi dengan banyak pengalaman. Karenanya, latar belakang keluarga bukan lagi menjadi sorotan.
"Saya kira begini tidak melihat fokus kepada kelurga mana. Contoh, Jenderal Maruli itu pernah Paspampres, pernah Danrem kemudian bertugas cukup berprestasi di satuan awalnya Kopassus kemudian pernah jadi panglima Kodam," jelas Mayjen (Purn) TNI itu,
"Jadi sudah penuhi persyaratan dipromosikan dari jenderal bintang dua ke bintang tiga dengan jabatan yang strategis. Saya tidak melihat hal lain," sambung dia.
BACA JUGA:
TB Hasanuddin menegaskan, penunjukkan Maruli sudah berdasarkan SK pertanggal 21 Januari.
"Bahwa ada beberapa promosi dari para perwira tinggi TNI salah satunya pak Agus menjadi KSAD dan Pak Maruli menjadi Pangkostrad dan ini sudah melalui prosedur yang baik dan benar," terangnya.
"Panglima sudah memutuskan sesuai dengan track record kemudian pengalaman juga mereka memiliki prestasi yang memenuhi persyaratan untuk itu," kata TB Hasanuddin.
Diketahui dalam keterangan tertulis Pusat Penerangan TNI, pengangkatan Maruli sebagai Pangkostrad tertuang dalam Surat Keputusan Jabatan 328 Perwira Tinggi TNI nomor 66 tahun 2022.
Sebelum ditunjuk menjadi Pangkostrad, Maruli adalah Penglima Daerah Militer (Pangdam) IX/Udayana.