Bagikan:

DENPASAR - Kapolresta Denpasar Kombes Jansen Avitus Panjaitan menegaskan WNA asal Inggris Harper Mattew (48) tewas karena bunuh diri bukan dibunuh.

Bule Inggris itu diketahui bunuh diri setelah dilakukan autopsi  dan ada bukti-bukti lainnya.

"Dari bukti-bukti bunuh diri (hasil pemeriksaan) dari laboratorium, otopsi dan analisa CCTV," kata Jansen saat ditemui di Kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Denpasar, Bali, Rabu, 19 Januari.

Karenanya Kapolresta Denpasar menepis dugaan bule Inggris dibunuh. "Itu bunuh diri dan valid bunuh diri, nanti kita konferensi pers," ujarnya. 

Diberitakan sebelumnya  jenazah Warga Negara Asing (WNA) asal Inggris Harper Mattew (48) sudah diautopsi di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah, Denpasar, Bali. Hasilnya ditemukan luka tusuk di tubuh korban. 

Konsultan Klinik Forensik RSUP Sanglah dokter Ida Bagus Putu Alit mengatakan jenazah Harper Mattew diautopsi pagi tadi.

"Jadi kita sudah lakukan autopsi jam 9. Kemudian, yang bisa saya informasikan bahwa memang ada kekerasan tajam pada korban. Ada dua luka iris di leher ada tiga luka tusuk di perut.  Salah satu luka tusuk di perut ini yang menyebabkan kematian karena memotong pembuluh darah yang besar," kata Alit, Senin, 17 Januari. 

Matt Harper Matteew ditemukan tewas di kediamannya di Denpasar Bali. Awalnya disebut Harper bunuh diri. 

Namun, laporan media Inggris, The Sun, menginformasikan korban meninggal karena diduga dibunuh saat melalukan panggilan video dengan putrinya yang ada di Inggris.