SOLO - Jumlah kasus konfirmasi positif COVID-19 di Kota Solo mengalami kenaikan seiring dengan meningkatnya aktivitas masyarakat beberapa waktu terakhir.
"Siap nggak siap ya harus kami antisipasi untuk Omicron dan gelombang-gelombang berikutnya," kata Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka di Solo, Jawa Tengah, dilansir Antara, Senin, 17 Januari.
Meski demikian, ia meminta masyarakat tidak khawatir berlebihan terkait varian baru tersebut selama tetap menerapkan protokol kesehatan. "Santai saja," katanya.
Ia mengatakan sejauh ini pemerintah daerah sudah melakukan langkah antisipasi, di antaranya dengan melakukan percepatan vaksinasi dan memastikan kesiapan alat untuk perawatan pasien COVID-19.
"Kami sudah punya oksigen konsentrator, generator, isotank wis siap, tenang wae," katanya.
Disinggung mengenai penerapan bekerja dari rumah untuk meminimalisasi lonjakan kasus yang tinggi, dikatakannya, sejauh ini belum masuk rencana pemerintah daerah.
"Belum ada rencana ke situ, kasus kita rendah sekali kok," katanya.
BACA JUGA:
Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Surakarta Siti Wahyuningsih mengatakan penambahan jumlah kasus COVID-19 tersebut belum tentu akibat libur Natal dan tahun baru.
"Segala kemungkinan bisa, namun pasien tidak ada riwayat bepergian. Penambahan ini satu karena skrining, satu karena suspek," katanya.
Sementara itu, berdasarkan data dari Satgas Penanganan COVID-19 Kota Surakarta, hingga Minggu (16/1) jumlah pasien COVID-19 yang terdata sebanyak lima orang.
Angka ini mengalami kenaikan dari minggu sebelumnya yang hanya sebanyak tiga pasien.
Dari data tersebut, lima pasien terkonfirmasi COVID-19, dua di antaranya menjalani isolasi mandiri dan tiga dirawat di rumah sakit.
Dengan penambahan tersebut, hingga Minggu, 16 Januari jumlah kumulatif kasus positif COVID-19 di Kota Solo menjadi sebanyak 26.096 kasus.