Bagikan:

JAKARTA - Operasi pekerja seks komersial (PSK) yang digelar di kawasan Tanah Abang diwarnai aksi adu mulut antara anggota TNI yang tengah melaksanakan razia dengan seseorang yang mengaku sebagai anggota TNI.

Aksi adu mulut itu dipicu dari upaya penangkapan wanita diduga PSK yang berada di warung dekat pembuangan limbah di kawasan Tanah Abang. Saat hendak diamankan Satpol PP, wanita yang mengaku penjaga warung mengadu kepada seorang pria paruh baya bertubuh gempal, yang mengaku sebagai anggota TNI. Hingga akhirnya terjadi perdebatan, akhirnya wanita itu dilepaskan Kembali.

Perdebatan anggota TNI dengan pria yang mengaku TNI masih terjadi.

"Anda siapa? Dia sebut Babinsa, saya Babinsa. Saya engga terima," kata anggota Babinsa Tanah Abang di lokasi, Kamis 13 Januari, malam.

Kemudian seorang pria berkaos merah tua yang mengaku sebagai oknum TNI berusaha membantu pria berkaos hitam tersebut.

"Kan disini Adi maksudnya, sudahlah," ucap pria berkaos merah tua itu.

Namun aksi semakin panas ketika kedua belah pihak merasa tersinggung dari ucapan salah paham tersebut.

"Jangan sebut Babinsa, saya Babinsa. Anda siapa? Kok masalah senior. Anda siapa? Anda backing?," tanya anggota Babinsa Tanah Abang itu kembali.

Situasi semakin memanas ketika nada pembicaraan antara keduanya semakin tinggi.

"Saya sudah bilang kalau saya senior. Siapa yang backing?. Sama-sama Ijo (TNI) kita loh. Aku mampir disini, siapa yang backing? Kamu siapa?," sahut pria yang mengaku sebagai anggota TNI itu.

Lantas anggota Babinsa Tanah Abang kembali menegaskan bahwa perbuatan pria tersebut salah.

"Kalau merasa senior salah anda. Anda backing," tambah anggota Babinsa Tanah Abang itu kepada pria yang berada di lokasi razia.

Untuk menghindari aksi yang kian memanas, petugas Tiga Pilar lainnya berupaya melakukan mediasi antara kedua belah pihak.

Sementara petugas Tiga Pilar yang menggelar operasi terhadap para wanita malam kembali melanjutkan operasi ke titik lainnya.

Hasil dari operasi tersebut sebanyak 14 wanita diduga PSK diamankan petugas, sementara 3 orang lainnya adalah PMKS.